Selasa, 09 Desember 2008

INDAHNYA BERKAH

Seorang pemuda mondar-mandir berjalan hilir mudik sepanjang gang rumah sakit bersalin. Yah… memang ini kelahiran anak pertamanya. Kegelisahaan dan kecemasan berbaur menjadi satu…huihh….

Seorang tua, tentunya sudah banyak anak, iseng-iseng mendekatinya dan menyapa, “Anak pertama?” Si Calon Bapak itu mengangguk mengiyakan. Orang tua tadi tersenyum dan meneruskan percapannya, “Anda pengin laki-laki atau perempuan?” Pemuda calon ayah itu terdiam sejenak, menghela nafas lalu menjawab, “Jika Tuhan berkenan, saya benar-benar mengharapkan anak saya adalah laki-laki!” sahutnya dengan mantap.

“Anda yakin?” orang tua itu terus bertanya. Pemuda menoleh menatap dalam-dalam si penanya. Setelah menghela nafas beberapa kali Si Calon Bapak menyahut dengan lebih mantap, “Jika Tuhan tidak berkenan memberi saya anak laki-laki, saya benar-benar berharap anak saya adalah PEREMPUAN!”.

Manusia berharap dan berusaha, tapi Tuhanlah yang menentukan. Apapun yang Tuhan berikan pastilah yang terbaik buat kita. Jadi jangan sekali-kali memperalat Tuhan untuk keinginan dan harapan kita.

(Disadur dari cerita-cerita kebijaksanaan)

Kamis, 04 Desember 2008

PERANAN KOMUNIKASI

Alkisah, seorang pemuda tanggung, pemabuk dan peminum, tertabrak sebuah mobil di jalan dan kondisinya sangat parah. Pemuda itu mengalami koma, tidak sadarkan diri dan harus di opname di rumah sakit. Dalam kondisi setengah mati tersebut, pemuda tadi bertemu dengan seorang malaikat. Antara sadar dan tidak, pemuda tadi mendengar bahwa malaikat itu menawarkan jalan-jalan. Jalan-jalan untuk melihat kondisi surga dan neraka secara langsung. Tentu saja pemuda itu tertarik dan bersedia mengikuti malaikat tadi.

Akhirnya perjalanan tersebut sampai kepada sebuah tempat, di mana banyak sekali orang berpakaian putih-putih. Semua orang yang berkumpul di situ menari dan menyanyi lagu yang sama. Kadang-kadang mereka berdiri, kadang-kadang duduk. ‘Duh, ngapain mereka?’ kata pemuda tadi dalam hati. “Itu adalah surga penghuninya”, kata malaikat yang mengatarnya. Pemuda manggut-manggut tanpa ekspresi dan terus mengikuti langkah si malaikat tadi.

Perjalanan tersebut akhirnya sampai pada sebuah tempat yang sangat berisik dan ramai. Pemuda tadi dengan jelas melihat bahwa banyak sekali orang di tempat itu dan melakukan aktivitasnya sendiri-sendiri tanpa saling mengganggu. Setelah mengamati, pemuda tadi sangat kaget, karena ternyata orang-orang di situ menggunakan narkoba dengan berbagai cara. Narkoba kelas satu telah tersedia dalam jumlah yang sangat banyak dan orang-orang tersebut tinggal mengambil sepuasnya, lalu dinikmati. ‘Wah, hebat sekali”, pikir pemuda tadi. Orang-orang tersebut kadang-kadang juga meneguk minuman keras kelas satu yang juga tersedia dalam jumlah yang sangat banyak. Jauh lebih banyak dari pada yang pernah dijumpai pemuda tadi di dunia. Gratis lagi…

“Apakah ini neraka?” pemuda tadi memberanikan diri untuk bertanya. Malaikat hanya mengangguk pelan saja menjawab pertanyaan pemuda itu. Malaikat lalu berkata,”Kamu belum saatnya mati. Jadi kamu harus kembali ke dunia lagi dan pada saatnya nanti, kamu akan berada di salah satu dari kedua tempat ini”.

Detik berikutnya pemuda tadi sadar dari koma di rumah sakit dan akhirnya dinyatakan sehat oleh dokter. Pertemuan dengan malaikat terus menggangu benaknya sehingga pemuda tadi bertanya kepada seorang pemuka agama, bagaimana caranya masuk neraka. Pemuka agama sangat kaget berkata,”Apa yang saya khotbahkan adalah bagaimana caranya masuk sorga, jadi kalau kamu melakukan yang berlawanan, pastilah kamu masuk neraka”.

Pemuda tadi segera melakukan apa yang sebaliknya dilakukan oleh pemuka agama tadi. Tidak pernah berdoa, tidak pernah sedekah, mencuri, mencopet, merampok, menipu dan berbagai kejahatan lain terus menerus dilakukannya. Dalam waktu sebentar saja, pemuda tadi telah menjadi penjahat kelas satu yang paling pemberani. Pemuda tadi memang tidak takut mati, karena kalau mati pun dia yakin akan masuk neraka dan dapat menikmati apa yang sering dia nikmati di dunia ini, minuman keras, narkoba dan sejenisnya.

Polisi akhirnya mengambil kebijakan untuk menembak di tempat pemuda tadi karena kelakuannya benar-benar nekad dan tidak punya belas kasih. Dalam suatu aksi perampokannya, pemuda tadi akhirnya tertembak dan mati di tempat. Sebelum mati, pemuda tadi tersenyum karena akan masuk neraka seperti apa yang diidam-idamkannya.

Di akherat, pemuda tadi disambut oleh malaikat yang dulu pernah menemuinya. Pemuda tadi berjalan di belakang malaikat untuk diantar ke neraka. Ketika melewati surga, pemuda tadi tersenyum mencibir,’ini bukan tempatku’. Akhirnya perjalanan itu sampai ke tempat yang selama ini diharapkannya. Tapi suara yang terdengar berbeda dengan suara yang dulu pernah dia dengar. Suara yang terdengar adalah ratapan, kertak gigi, dan teriakan orang-orang kesakitan. “Maaf, apakah ini tidak salah tempat?” tanya pemuda kepada malaikat. Jawaban yang diperoleh hanyalah gelengan kepala dari malaikat yang menunjukkan bahwa memang inilah neraka. Pemuda itu tidak melihat adanya narkoba yang banyak dan minuman keras yang berlimpah. “Lalu kenapa semua orang di sini tersiksa? Di mana letak minuman, narkoba dan kenikmatan yang lain?” Malaikat tadi mengambil nafas dalam-dalam dan berkata,”Yah, waktu itu mereka sedang mengadakan bulan PROMOSI!””””

WHICH ONE DO YOU CHOOSE??????
HELL OR HEAVEN?
GOD WAITS FOR YOUR DECISIONS?
NOW……..

Rabu, 03 Desember 2008

Jembatan Kehidupan

Manusia merasa kesepian karena lebih suka membangun benteng kehidupan dari pada jembatan kehidupan (John F Newton)

Selasa, 02 Desember 2008

Cerita Kebijaksanaan

PERTAPA DAN KEPITING (1)

Suatu hari, seorang pertapa yang sedang berada di tepi sungai melihat seekor kepiting yang sedang tenggelam dan berusaha untuk menyelamatkan diri dari arus sungai yang deras. Pertapa mendekati kepiting dan berkata dari pinggir sungai. “Hai kepiting, aku akan menolong kamu, tetapi kamu harus membayarnya dengan mencarikan aku makan selama seminggu”. Kepiting yang sedang terengah-engah menyahut, “Baik, tapi segera tolong saya”. Si Pertapa segera menolong kepiting itu dengan mengulurkan sebuah ranting dan selamatnya si kepiting yang malang itu dengan menjepit ranting yang diulurkannya.

PERTAPA DAN KEPITING (2)
Suatu hari, seorang pertapa yang sedang berada di tepi sungai melihat seekor kepiting yang sedang tenggelam dan berusaha untuk menyelamatkan diri dari arus sungai yang deras. Pertapa mendekati kepiting dan berkata dari pinggir sungai. “Hai kepiting, aku akan menolong kamu”. Kepiting yang sedang terengah-engah menyahut, “Baik, tapi segera tolong saya”. Si Pertapa mengulurkan jarinya sehingga kepiting itu menjepit tangannya dan selamatlah si kepiting yang malang. Si Pertapa tangannya berdarah karena menolong kepiting itu.

PERTAPA DAN KEPITING (3)
Suatu hari, seorang pertapa yang sedang berada di tepi sungai melihat seekor kepiting yang sedang tenggelam dan berusaha untuk menyelamatkan diri dari arus sungai yang deras. Pertapa mendekati kepiting dan berkata dari pinggir sungai. “Hai kepiting, aku akan menolong kamu”. Kepiting yang sedang terengah-engah menyahut, “Baik, tapi segera tolong saya”. Si Pertapa mengulurkan sebuah ranting sehingga kepiting itu menjepit ranting itu dan selamatlah si kepiting yang malang. Si Pertapa tangannya tidak berdarah karena menolong kepiting itu.


Kisah di atas disadur dari cerita pertapa dan kepiting. Tiga kisah di atas adalah kisah fiksi yang dapat kita pelajari karakter dari masing-masing cerita. Pada cerita pertama, pertapa adalah seorang yang oportunitis. Dia hanya mau menolong orang jika dia mendapatkan keuntungan langsung dari perbuatannya itu. Dalam kondisi ekstrim, jika orang yang berkesusahan tidak memberikan keuntungan, maka dia juga tidak mau memberikan pertolongan.

Kisah yang kedua menggambarkan seorang yang baik hati, tulus tetapi tidak bijaksana. Menolong orang memang baik, akan tetapi jangan sampai merugikan diri sendiri. Niat baik juga harus didukung dengan kebijaksanaan yang cukup sehingga masalah orang akan selesai tanpa menimbulkan masalah baru. Jika ada banyak orang yang perlu ditolong, maka tidak banyak yang mampu ditolong dank ita tahu bahwa banyak sekali orang yang harus ditolong. Akan tetapi, bagaimana pun juga, semangat si pertapa pada kisah kedua tetap merupakan perbuatan yang terpuji dan patut dicontoh.

Kisah ketiga menggambarkan seorang yang baik hati dan juga bijaksana. Perbuatan baiknya didukung dengan kebijaksanaan, sehingga masalah dapat diselesaikan tanpa menimbulkan masalah lain. Dengan demikian, akan banyak sekali orang yang mampu ditolong karena si penolong melakukan perbuatan baik dengan disertai dengan kebijaksanaan yang cukup.

Bagaimana pun juga, kita tetap harus menolong sesama kita. Jauh lebih terpuji kisah kedua dari pada kisah pertama dan diharapkan kita semua mampu meneladan kisah ketiga. Jika kebijaksanaan kita tidak cukup, sehingga kita harus dirugikan karena menolong orang lain, lakukan saja. Ikhlas saja. Banyak contoh di mana seorang menolong banyak orang, dengan mengorbankan dirinya sendiri sampai mati. Mengapa? Karena memang tidak ada cara lain untuk menolong orang lain tanpa harus mengorbankan dirinya. Jika anda mampu, lakukan kisah ketiga, jika tidak lakukan kisah kedua. Jangan tidak menolong orang lain karena tidak mau rugi. Tetapi jangan sekali-kali menjadi kisah pertama karena anda telah mendapatkan balasan dari orang yang anda tolong, dan Sang Khalik tidak akan repot-repot memberikan balasan lagi kepada anda. Sayang kan???

Jumat, 28 November 2008

KATA-KATA KOTOR

Tidak selayaknya kita mengucapkan kata-kata kotor, umpatan dan kata yang tidak pantas lainnya kepada sesama manusia. Tetapi jika anda benar-benar ingin mengucapkan kata-kata itu, berikanlah kata-kata kotor itu sepenuh hati kepada setan, narkoba, maksiat, korupsi, pembunuhan, kemunafikan, kemiskinan, kebodohan, kemusyrikan. Jangan sekali-kali mengucapkan kata-kata kotor kepada sesama manusia, bahkan manusia yang anda anggap paling berdosa sekali pun. Sejelek-jelek manusia, dia adalah ciptaan masterpiece dari Sang Khalik, sama mulianya dengan kita. Berikan umpatan kepada perbuatannya, dan biarkanlah dia hidup seperti adanya.

Say no to the homicide, whatever the reason.

Jumat, 21 November 2008

MY VALENTINE

(By Martina McBride)

If there were no words, no way to speak
I would still hear you
If there were no tears, no way to feel inside
I'd still feel for you

And even if the sun refused to shine
Even if romance ran out of rhyme
You would still have my heart until the end of time
You're all I need, my love, my valentine

All of my life
I have been waiting for all you give to me
You've opened my eyes, and shown me how to love unselfishly

I've dreamed of this a thousand times before
In my dreams I couldn't love you more
I will give you my heart until the end of time
You're all I need my love my valentine

And even if the sun refused to shine
Even if romance ran out of rhyme
You would still have my heart until the end of time
Cause all I need is you my valentine
Oh, you're all I need my love my valentine

Cinta sejati akan selalu mendengar kekasihnya yang tidak mengucapkan satu patah kata pun dan merasakan kesedihan kekasihnya yang tidak menitikkan setetes pun air mata. Tidak memerlukan matahari dan keromatisan, karena hati yang berbicara.

PERGI KE SURGA

Guru Sekolah tersenyum pada murid-muridnya dan bertanya, "Siapa yang ingin pergi ke Surga, coba angkat tangan!" Semua murid-murid di kelas itu mengangkat tangannya, kecuali seorang anak kecil. Guru bertanya, "Kamu tidak ingin pergi ke Surga?" Murid itu menjawab, "Tidak, bu Guru. Ibu menyuruh saya segera pulang ke rumah, tidak boleh pergi kemana-mana."

Surga, Tuhan, Cinta dan Hantu mempunyai persamaan, banyak sekali orang yang membicarakannya, tetapi hanya sedikit sekali orang yang benar-benar mengetahuinya.

Rabu, 19 November 2008

I DON’T WANNA MISS A THING

(By Aerosmith)

I could stay awake just to hear you breathing
Watch you smile while you are sleeping
While you're far away and dreaming
I could spend my life in this sweet surrender
I could stay lost in this moment forever
And every moment spent with you
Is a moment I treasure

I don't wanna close my eyes
I don't wanna fall asleep
'Cause I'd miss you, babe
And I don't wanna miss a thing
'Cause even when I dream of you
The sweetest dream will never do
I'd still miss you, babe
And I don't wanna miss a thing

Lying close to you
Feeling your heart beating
And I'm wondering what you're dreaming
Wondering if it's me you're seeing
Then I kiss your eyes and thank God we're together
And I just wanna stay with you
In this moment forever, forever and ever

I don't wanna close my eyes
I don't wanna fall asleep
'Cause I'd miss you, babe
And I don't wanna miss a thing
'Cause even when I dream of you
The sweetest dream will never do
I'd still miss you, babe
And I don't wanna miss a thing

I don't wanna miss one smile
I don't wanna miss one kiss
Well, I just wanna be with you
Right here with you, just like this
I just wanna hold you close
Feel your heart so close to mine
And stay here in this moment
For all the rest of time

Cinta sejati ingin selalu bersama kekasihnya, kerinduan akan selalu menyertai dalam ketidakbersamaan

Selasa, 18 November 2008

Try to find me

(By Gorky Park)

When the rain is pouring down
And no one is around
All the doors are closed
You're a stranger in this town
Wandering around and you feel lost

Please try to find me and I'll try to find you
You know I need you just like you need me
Please don't give up cause we're almost together
We've almost made it, hold on and you'll see

When nobody wants to hear
What you want to say
And you feel down when your hope has disappeared
Like a morning train
You can't slow down

I'm just like you,
Oh you know it's true
Don't give up my friend
This is not the end

Cinta sejati tidak pernah putus asa, selalu ada ketika dibutuhkan

Senin, 17 November 2008

EKSISTENSI TUHAN

Sebuah harian paling terkenal di dunia mengirimkan permohonan kepada seluruh pemimpin tertinggi agama di dunia untuk mengirimkan artikel sebanyak 500 kata tentang bukti keberadaan Tuhan Sang Pencipta Semesta Alam. Hari berikutnya, seluruh pemimpin tertinggi agama di seluruh dunia mengirimkan artikel yang sama, yaitu TIDAK TAHU sebanyak 250 kali.


Eksistensi Tuhan adalah bersifat pribadi dan tidak dapat didoktrinkan, bahkan oleh pemuka agama yang dianut oleh pribadi tersebut.

Sabtu, 15 November 2008

I’LL STAND BY YOU

(By Pretender)

Oh, why’d you look so sad?
Tears are in your eyes
Come on and come to me now
Don’t be ashamed to cry
Let me see you through
cause I’ve seen the dark side too

When the night falls on you
You don’t know what to do
Nothing you confess
Could make me love you less

I’ll stand by you
I’ll stand by you
Won’t let nobody hurt you
I’ll stand by you

So if you’re mad, get mad
Don’t hold it all inside
Come on and talk to me now
Hey, what’ve you got to hide?
I get angry too
Well I’m a lot like you

When you’re standing at the crossroads
And don’t know which path to choose
Let me come along
cause even if youre wrong

I’ll stand by you
I’ll stand by you
Won’t let nobody hurt you
I’ll stand by you

Take me in, into your darkest hour
And I’ll never desert you
I’ll stand by you

And when...
When the night falls on you, baby
You’re feeling all alone
You won’t be on your own

I’ll stand by you
I’ll stand by you
Won’t let nobody hurt you

I’ll stand by you
Take me in, into your darkest hour
And I’ll never desert you
I’ll stand by you
I’ll stand by you
Won’t let nobody hurt you
I’ll stand by you
Won’t let nobody hurt you
I’ll stand by you

Cinta sejati selalu siap sedia menjadi tumpuan dan keluh kesah kala tangis dan duka menerpa.

Jumat, 14 November 2008

ENDLESS LOVE

(By Diana Ross)

My love there's only you in my life
The only thing that's right
My first love
You're every breathe that I take
You're every step I lay

And I
I want to share all my love with you
No one else will do
And your eyes
They tell me how much you care
Oh yes.. you will always be
My endless love

Two hearts
Two hearts that bid as one
I life that just begun
Forever I'll hold you close in my arms
I can't resist yours chance

And love
I'll be a full for you
I'm yours
You will know I don't mind
I don't mind
Cause you
You mean the world to me
Oh I know I'll flouwn in you
My endless love

And love
I'll be a full for you I'm yours
You will know I don't mind
I don't mind
And yours
You'll be the only one
Cause no one can't do that
This is a love
I have decide
I get it all to you
My love
My love
My endless love

Cinta sejati, akan terpancar dari mata, jendela jiwa. Kepedulian, perhatian dan kasih sayang akan selalu terpancar dari sinar mata sang pemilik cinta.

FROM THIS MOMENT

(By Shania Twain)

I do swear
That I always be there
I'll give anything and everything
And I will always give
Throught weakness and strengths
Happiness and sorrow
For better and worst
I will love you
With every weak of my hearts

From this moment
Life has begun
From this moment
You are the one
Right beside you
Is where I belong
From this moment on

From this moment
I have been blessed
I live only
For your happiness
And for your love
I'll give my last breath
From this moment on

I give my hand to you with all my heart
I can way to live my life with you I can way to start
You and I will never be apart
My dreams came to be close to you

From this moment
As long as I live
I will love you
I promise you this
There is nothing
I wouldn't give
From this moment on

You're the reason I belive in love
And you're the answer to my prayer from up above
All we need is just to two of us
My dreams came true because you

From this moment
As long as I live
I will love you
I promise you this
There is nothing
I wouldn't give
From this moment on

Cinta sejati adalah cinta yang setia pada suka dan duka, untung dan malang dimulai dari, sekarang, saat cinta hadir sampai selama-lamanya.

Kamis, 13 November 2008

NOTHING'S GONNA CHANGE MY LOVE FOR YOU

(By Glenn M)

If I had to live my life without you near me
The days will on be empty like it seem so long
With you I see forever oh so clearly
I might in been in love before
But never felt this strong

Our dreams so young and we both know
They'll takes us where we want to go
Hold me know touch me know
I don't want to live without you

Nothing's gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I'll never ask for more than your love

Nothing's gonna change my love for you
You want to know by now how much I love you
The world may change my whole life throught
But nothing's gonna change my life for you

If the road ahead is not so easy
I'll lovely to way for us like a guiding star
I'll be there for you if you should need me
You don't have to change the thing
I love you the just way you are

So come with me and share the view
I'll help you see forever too
Hold me know touch me know
I don't want to live without you

Nothing's gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I'll never ask for more than your love

Nothing's gonna change my love for you
You want to know by now how much I love you
The world may change my whole life throught
But nothing's gonna change my life for you

Cinta sejati tidak mengharapkan perubahan apa pun dari pasangannya, yang diharapkan hanyalah cinta dari pasangannya

Sabtu, 08 November 2008

DIALOG VATICAN

Meskipun gaungnya tidak terlalu nyaring, akan tetapi beberapa hari yang lalu dilakukan dialog antara Katholik dan Islam di Vatican. Sebuah dialog yang bertujuan positif yang diikuti oleh 58 delegasi, 29 dari Katholik dan 29 dari Islam. Hal ini sangat positif sekali karena komunikasi antara dua pemeluk agama besar ini sangat jarang dilakukan. Hasil dialog itu juga mengusulkan adanya pertemuan serupa setiap dua tahun sekali.

Pro dan kontra juga muncul dengan adanya dialog tersebut. Kaum ekstrem biasanya tidak suka, karena mereka biasanya memang lebih suka bertindak secara represif. Akan tetapi dukungan terhadap dialog itu lebih dominan yang datang dari kalangan moderat yang mengedepankan dialog dalam menyelesaikan masalah. Jadi bolehlah kita menyimpulkan bahwa sebenarnya garis keras itu tidak banyak dan tidak mewakili mayoritas kelompoknya.

Banyak media yang menuliskan dialog itu sebagai dialog Kristen-Islam. Sebenarnya dialog di Vatican tersebut dilakukan oleh Katholik dan Islam. Masih sering terjadi anggapan bahwa Kristen dan Katholik itu sama, meskipun sebenarnya mereka adalah dua agama yang berbeda, dan kadang-kadang juga berserteru (sayang sekali). Perseteruan antara Kristen dan Katholik memang memuncak pada abad pertengahan dan sekarang sudah mereda. Perseteruan terakhir adalah antara Tentara Irlandia Utara yang berbasis Katholik dengan pemerintah Inggris yang berbasis Kristen Anglikan. Tetapi, sudahlah, yang penting sekarang harus berdamai karena mereka toh juga berasal dari Nabi yang sama.

Pada masa mendatang diharpakan dialog tersebut terus berlangsung dengan output yang positif. Diharapkan juga akan diikuti oleh kelompok agama yang lain, misalnya Kristen, Hindu, Budha atau Agama Yahudi. Juga baik kalau diikuti oleh Zoroaster dan juga Agnotis dan kalangan Atheis. Perbedaan itu indah kok! Yakinlah! Sang Khalik lah yang membuat perbedaan itu. Bagi orang atau kelompok yang menginginkan agama lain hancur berarti menolak Sang Khalik. Jika pencipta menghendaki agama itu hanya satu, maka detik ini juga semua orang akan memeluk agama yang satu. Percaya gak?

Rabu, 05 November 2008

BARACK OBAMA MENANG

Seperti yang telah diduga oleh banyak pihak, akhirnya Obama memenangkan pemilu Presiden Amerika secara mutlak. Saingannya McCaine langsung memberikan ucapan selamat kepada Obama, suatu hal yang sangat sportif. Ucapan selamat dari rival merupakan hal yang hampir-hampir sangat susah ditemui di Indonesia. Sportivitas sangat dijunjung tinggi di negara Super Power tersebut. Di Indonesia, calon Presiden yang kalah tidak pernah mengucapkan selamat kepada pemenang, dan lebih buruk lagi, bertemu lagi pun tidak mau. Bahkan untuk menghadiri perayaan kemerdekaan secara bersama-sama pun dihindari!!!!

Ada juga pertanyaan lagi yang muncul, apakah ada pengaruh kebijakan Amerika terhadap dunia ketiga, termasuk Indonesia, dengan terpilihnya Obama. Pertanyaan tersebut wajar muncul, akan tetapi, sebenarnya hal itu tidak relevan dengan demokrasi di Amerika. Lebih relevan bagi kita adalah untuk mencontoh perilaku demokrasi yang benar-benar fair, adil, jujur dan sportif. Masalah perubahan kebijakan, itu kan urusannya mereka. Tul gak? Tapi kalau mau berdiskusi tentang itu boleh-boleh saja. Tapi jika tidak ada perubahan jangan sekali-kali mengatakan bahwa demokrasi Amerika tidak ada manfaatnya bagi Indonesia.

Bayangkan saja, Megawati mengucapkan selamat kepada SBY setelah pemilu 2004. Kemudian, tiap tanggap 17 Agustus kita melihat mantan presiden dan presiden, atau mungkin juga calon presiden yang gagal, duduk berdampingan pada waktu perayaan kemerdekaan. Wah…..indahnya…..Tapi itu hanya mimpi lho….kenyataannya, Megawati tidak mau hadir dalam pelantikan presiden SBY dan juga tidak pernah datang ke perayaan kemerdekaan 17 Agustus. Lebih parah lagi, datang ke kondangan pun tidak mau ketemu, milih-milih waktu agar tidak bertemu dengan SBY….

Di Indonesia, mendirikan partai sepertinya latah. Selain itu, banyak juga yang mempuyai motivasi lain, materi misalnya. Soalnya dengan bendera partai, maka lebih mudah menggalang dana. Sumbangan dana pemerintah untuk partai adalah sama besarnya, baik untuk partai besar maupun partai kecil. Lumayan lah… Ada lagi, yaitu sumbangan simpatisan kepada partai. Kalau partai sudah bubar, kan dana itu jadi resmi milik Ketua Partai…. He he.. ya gak mesti sich… tapi banyak yang kayak gitu.

Selamat kepada Obama, salut kepada McCaine dan juga semoga Amerika lebih baik dalam hal ekonomi dan kebijakan luar negerinya. Soalnya kalau ekonomi kalian jelek, kami Bangsa Indonesia ikut kena getahnya.

INDAHNYA PERJUANGAN

Seorang anak kecil ditanya ayahnya, siapa wanita terhebat di dunia ini? Anak itu menjawab ‘IBU”. Di lain waktu anak itu ditanya oleh gurunya dengan pertanyaan yang sama. Maka jawaban anak itu, ‘IBU KARTINI’. Lagi-lagi di lain waktu, ditanya oleh pertanyaan yang sama oleh seorang pemuka agama, jawabannya adalah ‘SITI FATIMAH’ (cerita lain akan menjawab ‘BUNDA MARIA’). Lho, jadi siapa wanita yang benar-benar terhebat di dunia menurut anak itu? Sebenarnya anak tadi hanya melihat situasi dan kondisi, yaitu siapa yang menanyakan, dan jawaban apa yang paling cocok dengan yang bertanya.

Banyak orang yang mempunyai tokoh dan idola sendiri-sendiri. Sebagai bangsa Indonesia, maka tokoh yang akan dipuja-puja adalah para pahlawan di Indonesia. Sebenarnya seorang pahlawan juga manusia biasa, yang tentu saja tidak sempurna seperti apa yang disampaikan oleh para pemujanya. Bahkan yang sering terjadi adalah menutupi kekurangan dan melebih-lebihkan kehebatannya. Hal ini sebenarnya sah-sah saja, akan tetapi yang menjadi ganjalan adalah bahwa hal tersebut cenderung menjadi sebuah pembodohan.

Kita dapat melihat dengan jelas, bahwa kiprah para pahlawan di Indonesia kadang-kadang berubah karena dipelintir oleh para penguasa. Kalau penguasanya punya hubungan emosional dengan pahlawan A, maka buku ajar sejarah di sekolah juga dipelintir seolah-olah A adalah sangat hebat dan segalanya. Hal ini sering menjadi polemik nasional, sebagai contoh sejarah Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta.

Ketika ada pahlawan kita yang dalam sejarah mengalami kekalahan, maka hal tersebut kadang-kadang ditutupi. Ini merupakan hal yang kurang bijaksana karena tidak menyampaikan wakta secara benar. Beberapa sumber sejarah di luar negeri menuliskan bahwa terbunuhnya Jenderal Mallaby (peristiwa yang mendasari adanya Hari Pahlawan) adalah akibat adanya konflik internal di kalangan tentara sekutu sendiri. Hal ini jarang (hampir tidak pernah) diungkap dalam sejarah Indonesia.

Sebenarnya hal tersebut diungkapkan saja juga tidak apa-apa. Generasi muda tidak akan mengalami degradasi nasionalisme dengan hal itu. Justru dengan menutupinya, maka akan membuat generasi muda, yang sekarang mempunyai banyak akses terhadap informasi, menjadi kecewa. Sejarah sebaiknya diungkap secara benar, tidak peduli dengan efek yang terjadi. Generasi muda cukup dewasa untuk menilai sendiri kepahlawanan para bapak pendiri republik ini. Semangat tidak takut mati para arek-arek Surabaya merupakan semangat yang patut dicontoh oleh generasi muda sekarang, tentu saja dalam konteks yang lain, seperti sekolah, bekerja atau dalam dunia olah raga internasional.

Akhir-akhir ini yang sering menjadi pertanyaan adalah, kenapa mantan presiden kita yang baru-baru ini wafat tidak segera diangkat menjadi pahlawan? Padahal kan dulu sejarah mengungkap betapa tingginya jasa orang tersebut. Akan tetapi sejarah yang diajarkan di sekolah akhir-akhir ini seolah-olah mengeliminir segala jasa dan perjuangan mantan presiden tersebut. Apakah keburukan mantan presiden tersebut mampu menghapuskan segala jasa dan perjuangannya dulu? Atau barangkali, mantan presiden tersebut memang benar-benar tidak mempunyai jasa di masa perjuangan? Atau apa? Anak muda menanti jawaban dari para ahli sejarah dan saksi sejarah serta para orang tua untuk menjawab pertanyaan tersebut?

Kamis, 30 Oktober 2008

INDAHNYA ILMU PENGETAHUAN

Hampir semua orang beriman (termasuk Anda tentunya) percaya bahwa semesta dan segala isinya adalah diciptakan oleh Sang Khalik. Suatu entitas yang serba maha, dan tidak ada yang tahu dari mana dia. Jika anda iseng masuk ke Yahoo id.answer, maka ketika ada pertanyaan Tuhan berasal dari mana, maka jawaban yang muncul kebanyakan adalah mendoakan yang bertanya agar insyaf. Aneh juga. Itu kan tidak menjawab pertanyaan. Mungkin yang menjawab tidak bisa menjawab, atau tidak berani memikirkan keberadaan Tuhan. Para perekayasa munculnya agama (Anda mungkin menyebutnya Nabi) sudah sadar betul dengan hal ini. Mereka juga tidak akan bisa menjawab dengan gamblang tentang keberadaan Tuhan. Jadi mereka mengatur skenario dengan memberikan dosa besar kepada orang yang bertanya tentang eksistensi Tuhan. He he he….

Anda jangan emosi dulu. Penulis blog ini juga percaya kepada Tuhan kok jadi tidak akan berani mengusik lebih mendalam lagi. Akan tetapi, ada beberapa hal yang mungkin agak berbeda dengan apa yang telah diyakini oleh kebanyakan orang beriman.

Sebenarnya ada cara lain untuk mengenal Tuhan, menghormati-Nya, termasuk menghormati alam ciptaan-Nya yang indah (meskipun akhir-akhir ini sering dirusak keindahannya oleh ulah ciptaan-Nya). Cara yang bukan berasal dari agama, tetapi dari Ilmu pengetahuan. Lho kok bisa. Bisa saja.

Banyak pertentangan tentang adanya evolusi. Penentang teori evolusi kebanyakan dari kalangan agamawan, dan, tentu saja, kurang memahami tentang sains. Di sini tidak akan diuraikan tentang teori evolusi secara detail, tetapi yang kita-kita orang awam tahu saja. Perhatikan, seberapa besar kemungkinan seorang bayi lahir. Jika ditilik dengan sedikit ilmu pengetahuan, sangat kecil, teramat sangat kecil. Setelah pasangan menikah, biasanya berapa lama pasangan wanita menjadi hamil. Atau dengan kata lain, setelah berapa kali mereka melakukan tindakan tidak senonoh J demi meneruskan generasi. Pastilah lebih dari satu kali. Secara statistik, sangat kecil kemungkinan muncul janin dari hubungan intercourse yang perdana.

Lebih jauh lagi, dari pelajaran biologi SMA kita tahu bahwa setiap kali ejakulasi, keluar jutaan sel hidup, tetapi akan hanya ada satu sel saja yang mampu membuahi sel telur. Tercatat ada sekitar 150 juta sel hidup yang dilontarkan oleh calon bapak setiap kali berhubungan. Secara guyon dikatakan, sel hidup yang berhasil membuahi pastilah sel yang paling aktif, paling impresif, paling lincah, paling gesit, paling pencilakan, paling nakal dan lain sebagainya. Anda lihat bahwa kemungkinan munculnya janin sangat kecil.

Setelah janin muncul, masih diperlukan waktu 9 bulan 10 hari lagi agar menjadi seorang bayi. Dalam kurun waktu itu, segalah sesuatu bisa mungkin terjadi. Tercatat, keguguran di kalangan ibu-ibu masih relatif tinggi. Fakta ini akan menurunkan kembali probabilitas adanya seorang manusia.

Tambahan lagi, proses ibu melahirkan juga merupakan proses hidup mati, baik ibu maupun si orok. Tingkat kematian ibu-bayi per valensi juga masih tinggi. Lagi-lagi ini menurunkan probabilitas adanya seorang manusia.

Jika dirunut lebih jauh, masih ada risiko kematian bayi atau anak di bawah usia 3 tahun. Sehingga probabilitas adanya seorang manusia dewasa lebih kecil lagi.

Anda lihat, begitu kecilnya kemungkinan adanya seorang manusia. Jadi kesimpulannya, manusia, siapapun dia, adalah sangat berharga. Kita mungkin tidak menyadari bahwa kita ini, masing-masing dari kita adalah suatu makhluk yang telah lolos menjalani seleksi alam yang begitu ketat, dan hanya sedikit sekali yang berhasil menjadi seperti kita.

Dengan fakta itu, jika anda tidak suka dengan orang lain, biarkan saja, tidak usah dibunuh karena dia adalah makhluk yang langka seperti anda. Jika anda melihat orang yang kelaparan dan sangat menderita, kasihanilah dia, karena dia merupakan individu yang telah lolos dari seleksi alam yang begitu ketat. Jangan pernah menyakiti orang lain karena itu berarti menyakiti jutaan sel hidup lain yang tidak mampu berenang mencapai sel telur.

Dari uraian tersebut, agak aneh jika ada orang yang mengatakan ‘dia layak untuk mati’. Berarti orang tersebut tidak menyadari akan pentingnya orang yang dianggap layak untuk mati tersebut. Nah, dari sains kita juga dapat bersikap menjadi seorang yang humanis. Suatu sifat yang kadang-kadang tidak dimiliki oleh orang yang mengaku dirinya punya agama.

(Disarikan dari Buku Cosmos, karangan Profesor Carl Sagan, seorang astronom yang sangat humanis, dan tentu saja, beragama)

Selasa, 28 Oktober 2008

INDAHNYA SUMPAH PEMUDA

Presiden pertama RI, Ir. Soekarno pernah berujar, “Beri saya sepuluh orang muda, dan saya akan menggetarkan dunia!” Cukup sepuluh orang saja, dan dunia akan bergetar. Ya, memang pemuda sangatlah bergairah, enerjik, penuh semangat, idealis dan masih banyak lagi pujian bagi kaum muda. Kaum muda adalah masa depan suatu bangsa dan sejarah Bangsa Indonesia juga membuktikan bahwa perubahan sejarah dimotori oleh para pemuda. Mulai dari peristiwa Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda, Kemerdekaan 1945 sampai dengan Peristiwa Arek-arek Surabaya, semuanya tidak lepas dari peran serta kaum muda.

Pertanyaan yang sekarang menggelitik, adalah, kalau dulu pemuda kita benar-benar mempunyai peran, mengapa sekarang negara kita terus menerus dirundung malang, dan tidak pernah keluar dari kubangan penderitaan. Bukankah sekarang juga banyak pemuda di negara kita? Jumlahnya pemuda sekarang secara persentase relatif sama dengan jumlah pemuda ketika kejadian-kejadian heroik terjadi di masa lalu.

Hari ini kita semua merayakan Peringatan Sumpah Pemuda, di mana pada tahun 1928, pemuda-pemuda di kawasan Hindia Belanda bersumpah untuk menjadi satu bangsa, yaitu Bangsa Indonesia. Peristiwa itu menjadi titik tolak semangat nasionalisme, yang pada puncaknya melahirkan proklamasi 1945 yang juga dimotori oleh ulah tingkah para pemuda.
Sejarah, tinggallah sejarah, dan biarlah berlalu dengan penuh kenangan. Tetapi sekarang ini, mengapa Indonesia tidak juga mengalami perubahan yang berarti. Di mana para pemuda kita?

Sebagai seorang muda, pastilah memerlukan sosok orientasi yang dijadikan pegangan hidup. Dan yang menjadi orientasi itu adalah, tentu saja, kaum tua. Suatu kaum yang saat ini sedang memegang pemerintahan negara kita Indonesia. Seorang pemuda tidaklah perlu diberi nasihat yang bertele-tele, atau pesan moral yang sarat dengan kutipan dari ayat-ayat Kitab Suci. Para pemuda sudah bosan dengan hal-hal seperti itu. Lalu apa yang dibutuhkan oleh pemuda? Pemuda hanya butuh seorang teladan. Suatu sosok yang mampu menjadi panutan bagi langkah dan derap hidup mereka. Diperlukan seorang tua yang mampu mengarahkan dan menjembatani semangat kaum muda, dan tentu saja, tidak perlu banyak cakap dan wejangan. Di tangan seorang Soekarno, maka sepuluh pemuda pastilah akan mampu menggetarkan dunia. Akan tetapi, di tangan seorang pemimpin yang korup, tidak bertanggung jawab, suka main wanita dan suka lari dari masalah, maka sejuta pemuda pun menjadi melempem.

Yang tidak ada di negara kita saat ini adalah seorang sosok yang mampu menjadi panutan. Pemuda bangsa kita kehilangan orientasi karena tidak ada suri teladan dari para orang tua. Lihat saja ulah para orang tua di negara kita. Banyak yang tidak tahu diri dan masih ingin terus menjadi pemimpin, padahal sudah jelas bahwa waktu diberi kesempatan menjadi pemimpin tidak berhasil membawa perubahan. Juga banyak yang menggunakan wewenang dan jabatannya untuk kepentingan diri sendiri, mencari uang yang tidak halal, membebaskan orang yang bersalah hanya karena milyaran rupiah.

Wahai para orang tua, sudilah menyingkir dari gelanggang. Para pemuda tidak ingin menyingkirkan kalian dan tetap menghormati kalian. Akan tetapi, biarkan para pemuda yang menentukan masa depan mereka sendiri. Jika ada orang tua yang mengatakan, ‘anak muda sekarang pada malas, loyo dan tidak mempunyai semangat!’ Maka jawabannya adalah, siapa yang mengajari para pemuda tersebut. Jika tidak ada yang mengajari perilaku malas tersebut, pastilah mereka mencontoh dari para orang tua. Anak muda sekarang susah mencari pekerjaan, karena para orang tua tidak becus mengurus negeri ini. Wahai para orang tua, berpikirlah untuk masa depan bangsa, bukan untuk kesenangan kalian saja. Setiap kenikmatan haram yang kalian raup, itu adalah kesengsaraan generasi penerus kalian.

Minggu, 26 Oktober 2008

Indahnya Sportivitas

Akhir-akhir ini kita disuguhi dengan banyak tayangan tentang demokrasi di negara Super Power yaitu tentang kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden. Hampir dari kita tentu sudah tahu bahwa ada dua pasangan capres-cawapres, yaitu Obama-Biden melawan McCain-Palin. Banyak sekali fenomena menarik yang muncul dan, mempunyai ‘suasana’ yang sangat berbeda dengan kondisi di negara kita tercinta INDONESIA.

Hampir semua polling yang dilakukan menjagokan pasangan Obama-Biden dibandingkan pasangan McCain-Palin. Obama merupakan kandidat yang kebetulan pernah tinggal di daerah Menteng Jakarta, Indonesia. Tetapi saya pikir itu hanya kebetulan saja. Apakah itu akan mempunyai pengaruh terhadap kebijakan politik Amerika di Indonesia, saya tidak tahu dan saya tidak akan menceritakan tentang hal itu.

Sportivitas, ya itu yang ingin saya sampaikan di sini. Sportivitas yang mana? Bukankah sportivitas lebih terkenal di kalangan olah raga? Betul sekali. Tetapi kita sebagai manusia juga harus bisa hidup secara sportif, profesional dan mengedepankan nilai-nilai moral yang menjunjung tinggi kepentingan orang banyak. Lho, ini mau ngomong apa? OK, ini ceritanya.
Sarah Palin, kandidat wakil presiden McCain adalah mantan seorang selebritis yang sekarang menjabat Gubernur Alaska. Dalam suatu debat, ternyata Sarah Palin sering menjawab pertanyaan dari para panelis secara ‘kurang tepat’ (bahasa halus dari ngawur). Salah menyebut nama Jenderal (seharusnya Jendral David McKieman, disebut oleh Palin sebagai McClellan), juga tidak ingat tentang sederetan keputusan MA (MA-nya Amerika lho) yang ditolaknya. Padahal orang-orang di MA benar-benar ingat akan penolakan keputusan tersebut. Nah, aneh kan. Saya juga jadi ingat debat para calon pejabat di Indonesia, yang, sayangnya hampir semuanya tidak nyambung ketika ditanya oleh panelis. Tetapi, ya, mereka tetap saja terpilih. Bandingkan dengan suasana di Negara Paman Sam tersebut.

Ada lagi yang menarik perhatian. Palin pernah ‘minta tolong’ kepada suaminya, Tood Palin (seorang pegawai pemerintah) untuk memecat Mike Wooten yang cekcok dengan istrinya. Lho kenapa, karena ternyata istri dari Mike Wooten adalah adik kandung Palin. Nah, kalau itu terjadi di Indonesia, saya yakin seyakin-yakinnya, bahwa hal tersebut tidak akan menjadi masalah besar. Lha wong yang sudah terbukti korupsi milyaran rupiah, atau selingkuh, atau memukul orang di depan umum saja tidak diapa-apakan. Tetapi karena kejadian tersebut terjadi di Amerika, maka menjadi sebuah masalah besar dan benar-benar menurunkan popularitas Palin (termasuk McCain) secara drastis.

Anda jangan menganggap saya sebagai seorang ‘western’ yang menganggap bahwa dunia barat selalu lebih baik. Di sini saya ingin mengatakan bahwa kita bisa belajar dari sportivitas, kejujuran dan profesionalisme. Tidak semua yang berbau barat bagus kok, tetapi tidak ada salahnya jika kita mengikuti apa yang baik dan meninggalkan apa yang tidak sesuai dengan budaya kita. Pejabat Kejaksaan Agung kita yang benar-benar terekam ketika meminta uang, atau pejabat DPR yang terekam ketika mau berkencan dengan wanita muda, seolah-olah tidak mengakui kesalahannya dan masih berani membela diri. Alasannya azas praduga tak bersalah, merekam itu melanggar hukum, atau persepsi dari pendengar rekaman yang kurang tepat. Aneh, jutaan orang yang mendengar dikatakan salah semua!!!

Kenapa ya kita tidak bisa bersifat sportif?? Belajar dari gurunya Laskar Pelangi yang dengan tegas dan berulang-ulang mengatakan ‘kita sebagai orang banyak-banyaklah memberi, bukan banyak-banyak menerima!!!’

Jumat, 24 Oktober 2008

Indahnya Cinta

Atin menatap jauh ke depan dengan pandangan kosong. Menerawang cakrawala luas ciptaan Sang Khalik yang Maha Bijaksana sekaligus Maha Membingungkan. Cinta, ya..cinta. Cinta Sang Pencipta adalah agung dan abadi, bahkan melebihi keberadaan manusia, salah satu dari sekian banyak ciptaan-Nya. Kakinya seakan tidak lagi menapak di bumi dan pikirannya melambung ke alam antah berantah, tetapi tetap kosong.

“Dik….” sebuah suara terngiang di telinganya. Sebuah suara dari seorang laki-laki yang selama ini dicintainya, lebih dari segala sesuatu. Roy!! Iya Roy, seorang laki-laki yang lebih dari tiga tahun mendampinginya dengan setia dan penuh kasih sayang. Perlakuan yang biasa tetapi dengan sepenuh hati telah meluluhlantakkan hatinya. Roy memeluk Atin dengan sepenuh hati. Atin benar-benar dapat merasakan ketulusan cinta Roy dan merasa bahwa dirinya semata-mata adalah tulang rusuk yang merasa nyaman berada pada tulang induk yang bertaburan cinta.

Tidak ada lagi hal lain di dunia ini yang dapat menggantikan kebersamaan yang penuh kemesraan bersama kekasih hatinya. Tetapi Atin juga menyadari bahwa hampir semua orang di sekelilingnya menolak keindahan yang dia rasakan. Atin, lahir dari sebuah keluarga Katholik yang taat dan orang tuanya segera membabtis dirinya ketika masih bayi. Semenjak kanak-kanak Atin selalu aktif di kegiatan Gereja dengan sepenuh hati. Beberapa kerabatnya juga menjadi biarawan dan biarawati. Lingkungan pergaulannya juga tidak jauh-jauh dari komunitas gereja dan berbagai atributnya. Tetapi kenapa? Kenapa akhirnya harus jatuh cinta kepada seorang laki-laki yang bukan dari kalangan Gereja. Ironis memang.

Sejak awal, Atin memang mempunyai perasaan simpati yang sangat mendalam kepada Roy, seniornya ketika masih kuliah. Roy seorang penganut muslim yang soleh dan juga berasal dari kalangan santri yang kuat. Kebersamaan mereka pada awalnya hanya karena kegiatan di kampus biasa. Hari-hari yang mereka lalui akhirnya menumbuhkan benih-benih asmara yang tulus di antara mereka. Tidak ada yang memaksa. Atin dan Roy sama-sama saling jatuh cinta meskipun mereka berdua dari latar belakang agama yang sangat berbeda.

Hubungan mereka akhirnya tercium oleh keluarga masing-masing dan bisa ditebak apa reaksi dari keluarga mereka. Tidak ada kata lain selain tidak. Baik orang tua Atin maupun Roy sama-sama tidak merestui hubungan mereka. Alasannya banyak sekali, dan parahnya, Atin dan Roy juga mengerti dan memahami alasan itu, karena keduanya juga sama-sama orang yang menghayati keyakinan mereka masing-masing.

Atin tidak pernah mengerti dengan kehendak Tuhan yang Maha Baik, yang akhir-akhir ini sering dianggapnya sebagai Maha Membingungkan. Atin tidak bisa mengajak Roy pindah agama, karena dirinya tahu bahwa Roy juga akan mempunyai keinginan yang sama. Dalam doa pun, Atin tidak berani memohon kepada Tuhan karena Roy juga akan melakukan hal yang sama.
Roy juga demikian. Harapan untuk mendapatkan istri yang muslimah telah pupus ketika melihat pesona Atin yang benar-benar melekat di hatinya. Perjuangan menolak rasa cinta kepada Atin tidak pernah berhasil. Sebagai laki-laki yang bertanggung jawab, Roy akhirnya menyatakan cinta kepada Atin karena cintanya memang tulus berasal dari lubuk hati yang paling dalam. Tautan hati mereka berdua terbina sekian lama dan semakin hari menjadi semakin bertumbuh.
Pelukan Roy semakin terasa mantap bagi Atin. Tangan kuat yang merengkuhnya seolah berkata, ‘aku benar-benar mencitaimu dan tidak bisa hidup tanpamu’. Kadang Atin ingin berteriak sekuat tenaga, ‘Mengapa ini terjadi’. Cinta lahir lebih dulu dari pada agama. Manusia tercipta juga karena cinta Tuhan, dan agama hanyalah tatanan hidup, agar manusia tidak lupa kepada pencipta-Nya. Tetapi, mengapa agama seolah-olah berdiri di atas cinta. Mungkin dunia akan baik-baik saja tanpa adanya agama, bahkan mungkin lebih baik. Akan tetapi, dunia akan benar-benar kacau balau tanpa adanya cinta, bahkan mungkin dunia tidak ada tanpa adanya cinta. Agama mengajarkan cinta, akan tetapi cinta telah ada lebih dulu dari pada agama. Cinta mendasari setiap kehidupan dan ciptaan yang ada di semesta ini. Haruskah mengalahkan cinta demi agama?? Ataukah agama bisa tahu diri dan bersedia mengalah demi cinta? Agama memang pasti akan dengan rendah hati memberikan jalan selebar-lebarnya kepada cinta sejati, tetapi pengikutnyalah yang pasti akan menutup jalan tersebut rapat-rapat. Agama dan cinta sebenarnya adalah sesuatu yang identik, pengikutnyalah yang memisah-misahkannya sehingga menjadi sesuatu yang berbeda, bahkan berseberangan.

Rabu, 22 Oktober 2008

INDAHNYA SEDEKAH

Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di Jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui
(QS Al-Baqarah [2]:261)

Saat ini negara Indonesia tercinta, sekali lagi, TERCINTA, memang belum bisa memberikan kemakmuran yang layak bagi rakyatnya. Meskipun kaya raya akan hasil alam, tetapi hampir semua hasil tersebut dinikmati oleh sekelompok orang tertentu, dan sebagian lagi dinikmati oleh orang asing. Bahkan di sebuah negara yang kaya raya akan minyak, tetapi rakyatnya tidak mampu membeli minyak. Ironis memang.

Islam sebenarnya sudah memberikan solusi yang tepat untuk menyelesaikan, atau paling tidak meringankan permasalahan orang yang kurang mampu. Solusi tersebut adalah melalui, yang tentunya sudah kita kenal dengan baik, yaitu zakat, infak dan sedekah. Allah swt menegaskan bahwa dalam harta orang-orang kaya terdapat hak orang miskin. Bila ada orang kaya yang tidak mengeluarkan zakatnya, maka sesungguhnya ia telah mencuri harga orang miskin. Kalau kita cermati, sebenarnya zakat itu tidak besar kok jumlahnya, hanya 2,5% yang relatif kecil jika dibandingkan dengan pajak PPN yang sebesar 10 persen, atau bahkan pajak undian yang sampai 20%.

Jika seorang kaya dengan segala ketulusan hati dapat memberikan bantuan secara maksimal untuk orang miskin, maka dapat dipastikan bahwa upaya mengentaskan kemiskinan akan berjalan baik dan jurang pemisah yang menganga lebar antara si kaya dan si miskin akan tereliminir. Dengan catatan, kalian yang miskin jangan jadi pemalas dan hanya mengharapkan sedekah saja. OK?? Fair kan? Sejarah telah menunjukkan bahwa para sahabat Nabi merupakan orang yang sangat antusias dalam derma.

Perlu juga dicermati, bahwa harta yang kita peroleh secara halal, dari gaji misalnya, harus disucikan dengan zakat 2,5%. Sebenarnya cara kita memperoleh harta tersebut memang tidak murni seratus persen. Kadang-kadang kita bertengkar dengan teman kantor karena urusan pekerjaan, atau kita mengeluh karena pusing oleh pekerjaan. Nah, untuk itulah maka ada nilai sebesar 2,5% yang harus kita ikhlaskan agar hal-hal buruk yang terjadi ketika kita mendapatkan harta menjadi hilang. Dengan demikian sisanya merupakan harta yang benar-benar barokah.

Hal ini tidak berlaku bagi harta yang memang sejak awal sudah tidak halal. Seorang koruptor yang melakukan korupsi sebesar 1 Milliar tidak dapat dengan serta merta memberikan zakat sebesar 25 juta sehingga harta korupsinya menjadi halal. Ini sangat tidak benar. Harta korupsi tetap tidak berkah dan tidak dapat disucikan dengan 2,5%. Koruptor tersebut harus mengembalikan seluruh harta korupsi, beserta kerugiannya dan harus menanggung risiko hukum dan sosial akibat perbuatannya. barulah impas. Jadi, kalau dipikir-pikir, kalau harta kita halal, maka kewajiban kita hanya 2,5%. Tapi kalau harta kita tidak halal, maka kewajiban kita lebih besar dari pada harta yang telah kita peroleh tadi. Nah… Anda milih yang mana.
(Diadopsi dari Buletin Jum’at Sakinah, No. 194 Th. III September 2008, Ramadhan 1429)

Senin, 20 Oktober 2008

Kiai Masuk Gereja (2)

Cak Nun berkotbah di Gereja atau di depan orang-orang Non Muslim sudah bukan pertama kali. Di Indonesia sendiri, sudah beberapa kali Cak Nun diundang berbicara di depan orang-orang Katholik, bukan untuk berdebat tentang agama, tetapi untuk saling terbuka dan berbicara dari hati ke hati, dan mencari kebersamaan, menghindarkan konflik. Adalah lebih bijaksana mencari persamaan dan bekerja sama menghadapi ‘musuh’ bersama. Musuh orang beragama yang akan dilawan oleh umat beragama, agama apapun secara bersama-sama. Banyak sekali musuh yang harus dilawan, misalnya kemiskinan, korupsi, masa depan anak-anak dan juga masalah lingkungan.

Pencarian kebersamaan juga dapat dilakukan dengan dialog serupa. Umat Kristen (sebutan untuk mengikut Nabi Isa, termasuk juga Katholik) menganggap Nabi Isa (Yesus Kristus) lebih dari sekedar Nabi, tetapi juga sebagai Tuhan. Hal ini sering ditolak oleh Umat Muslim dan menimbulkan konflik karena dianggap sebagai penghinaan. Akan tetapi, Gus Mus mengatakan dalam suatu kesempatan, bahwa pandangan itu tidak akan dapat diubah. Hal yang lebih bijaksana adalah mencari persamaannya, yaitu bahwa Tuhan (Allah) itu dekat sekali dengan manusia. Dalam Islam dituliskan bahwa Allah lebih dekat dari pada tulang rusuk kita. Hal ini juga akan dianggap mustahil oleh orang Kristen. Jadi ya… sama saja. Orang selalu menganggap aneh apa yang diyakini oleh orang lain dan jika dibesar-besarkan, yang terjadi ya konflik.

Orang Islam akan menganggap aneh kepercayaan Hindu yang menghormati seekor sapi. Tapi itu sudah diyakini selama berabad-abad, dan ada banyak sekali alasan untuk menghormati seekor sapi, menurut keyakinan Hindu. Orang Hindu juga akan menganggap aneh mengapa orang Islam tidak menghormati sapi, tetapi malah memakan sapi dan menganggap itu jauh lebih baik dari pada makan babi atau anjing. Orang Katholik juga akan lebih heran lagi. Akan tetapi orang Katholik selalu memakan komuni setiap minggu yang sebenarnya hanya merupakan roti tidak beragi. Nah…..jadi ngapain repot dengan perbedaan, jauh lebih enak membicarakan persamaan dan mencari solusi bersama untuk kehidupan ini. Tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa apa yang kita yakini adalah paling benar dan juga harus diyakini oleh orang lain. Si Empunya semesta aja tidak pernah memaksa orang untuk meyakini bahwa diri-Nya lah yang menciptakan semesta ini. Nah…ngerti gak Son….

Jumat, 17 Oktober 2008

Kiai Masuk Gereja

Sekitar 6 sampai 20 Oktober 2008, Emha Ainun Jadjib dan konco-konconya melawat Belanda bersama perabotan Kiai Kanjengnya. Keunikan dari lawatan ini adalah karena diprakarsai oleh Protestant Church Belanda (dilaksanakan oleh Centre for Reflection of the Protestant Church dan Hendrik Kraemer Institute), serta bekerja sama dengan Java Enterprise. Title dari tour itu adalah Voices & Visions dan ditampilkan dalam beberapa agenda pementasan musik dan dialog di tujuh kota yakni Den Haag, Amsterdam, Rotterdam, Deventer, Leeuwarden, Windesheim, dan Utrecht. Selain itu, juga akan bertemu komunitas muslim Belanda.

Di Deen Haag, misalnya, Emha dan Kiai Kanjeng akan tampil di gereja Christus Triomfater dan pesta rakyat di Moerwijk, pentas di Theater de Regentes, juga tabligh akbar di Masjid al-Hikmah. Di Amsterdan Emha dan Kiai Kanjeng memenuhi undangan simposium dan pentas musik. Di Deventer, mereka akan bertemu dengan tokoh agama setempat dan menyelenggarakan workshop dan konser mini. Di Leeuwarden dan Windesheim, Emha dan KiaiKanjeng akan terlibat diskusi dengan para mahasiswa dan masyarakat sekitar, tentu dengan iringan musik KiaiKanjeng. Di Rotterdam, Emha dan KiaiKanjeng akan tampil di Universitas Islam Rotterdam. Di Utrecht, mereka akan pentas di Theater de Nobelaer. Sementara di Amsterdam, Emha dan KiaiKanjeng akan bertemu dengan tokoh muslim setempat dan menggelar diskusi dan konser mini di sana, serta mengikuti workshop dan diskusi dengan artis Belanda.

Cak Nun juga diminta untuk menyampaikan presentasi di beberapa forum dialog dengan fokus pengembangan dialog antarbudaya dan antar agama. Di forum-forum itu, Cak Nun akan menyampaikan pandangannya tentang Islam dan pluralisme, Islam dan lingkungan hidup, serta alam dan kebebasan beragama, tentu dengan sudut pandang khas Emha. Sementara itu pihak Gereja Protestan di Belanda menyatakan bahwa melalui tur ini mereka bermaksud menyumbangkan sikap saling penghargaan antara orang yang beda agama. Sekretaris Jendral Gereja Protestan di Belanda, pendeta Arjen Plaisier, mengatakan: Gereja kami tidak dipanggil untuk mengabarkan agama Islam, tetapi untuk mendukung percakapan/pertemuan dengan orang yang beda agama secara jujur dan dengan rasa hormat. Emha memakai pendekatan ini juga, seperti mitra-mitra Muslim kami di Belanda. Sekarang ini kami sering mendengar pencirian-pencirian mengenai orang Islam yang tidak bernuansa, malah yang memalukan.

Dalam keadaan ini Gereja Protestan ingin memberikan perhatian kepada teladan yang positif.
Bagi Emha dan KiaiKanjeng, tampil di hadapan publik nonmuslim melalui dialog dan pementasan musik bukan hal yang baru, dan dalam kesempatan yang demikian itu, Emha dan KiaiKanjeng berupaya menampilkan tafsir pluralisme ala mereka yakni bahwa orang Islam tidak perlu menyembunyikan identitasnya sebagai muslim pun sebaliknya bagi nonmuslim. Pluralisme adalah saling mengerti siapa diri kita sembari pada saat bersamaan berlomba dalam mewujudkan kebaikan. Itulah di antara yang pernah disampaikan Emha pada saat hadir di Gereja Pugeran Yogyakarta pertengahan tahun 2007 lalu. Di Belanda pun Emha dan KiaiKanjeng membawa semangat yang sama.

Negeri Belanda mempunyai hubungan emosional yang sangat erat dengan Indonesia yang mayoritas muslim. Selain telah menjajah Indonesia sekitar 350 tahun, akhir-akhir ini juga ada beberapa kejadian yang cukup menarik untuk dicermati. Adanya pembunuhan Theo van Gogh seorang sutradara film oleh seorang Muslim Marokko dan juga film "Fitna" oleh anggota Parlemen Geert Wilders.

Pemerintah Belanda, dan mungkin juga banyak pemerintah negeri "Barat" lain sepertinya masih belum bisa matching dengan muslim. Hal tersebut menjadi lebih buruk, ketika di kalangan muslim sendiri muncul berbagai aliran garis keras yang seolah memberikan cap bahwa kecurigaan dunia barat adalah benar, atau setidaknya ada unsur benarnya. Meskipun jumlah garis keras relatif sedikit dan tidak mewakili pandangan umum muslim, tetapi aksinya sering mencemaskan sehingga bangsa barat yang terkenal teratur menjadi sangat berhati-hati.
Kurangnya dialog antara barat dan muslim menjadikan permasalahan tersebut semakin meruncing. Saling curiga menjadi semakin tajam, dan hal tersebut benar-benar dimanfaatkan oleh garis keras (muslim) dan juga oleh kaum oportunitis (barat). Banyak ahli berpendapat bahwa penyerangan ke Irak yang sebenarnya bermotif minyak dipelintir menjadi perserteruan timur-barat.

Eddy Supriyadi, (Vrije Universiteit, Amsterdam) salah satu mahasiswa doktoral di Belanda sempat mengutip kalimat dari Emha: "Orang berbuat jahat tidak harus seratus persen kita pahami sisi kejahatannya, tetapi bisa kita cari kemungkinan bahwa kejahatan itu bersumber dari kelemahan atau keterpaksaan. Dengan demikian kita bukan membencinya karena kejahatannya, melainkan ada peluang dan bahkan kewajiban untuk mengantarkannya terlepas dari kelemahan itu, sehingga produk jahatnya juga bisa terkurangi. Bahkan orang yang membenci kita, memfitnah kita dan memaki-maki kita, sesungguhnya mengantarkan kepada kita keharusan untuk menggali ilmu dan pengetahuan tentang sebab kebencian itu. Misalnya bahwa kebenciannya itu berasal dari suatu keadaan mental yang terbatas sedemikian rupa sehingga ia tidak punya kemungkinan lain kecuali membenci kita. Kemudian kebencian itu juga mengantarkan juga pancingan untuk menambah kasih sayang kita kepadanya, syukur diam-diam menolongnya untuk berjalan menuju kondisi mental yang lebih kuat dan positif sehingga ia tidak perlu membenci siapapun sebagai satu-satunya jalan untuk survive secara psikologis..."

Pendapat itu sangat kontras sekali dengan pendapat garis keras, seperti FPI misalnya. Pandangan garis keras sangat tidak pluralis dan sangat eksklusif. Mereka beranggapan bahwa orang yang menghargai pluralisme adalah orang yang ilmunya belum tinggi sehingga masih mau bertoleransi dengan orang lain. Lalu mana yang benar??? Jika Tuhan/Allah/Yahwe memang menhendaki, maka akan diciptakan satu bangsa saja, satu agama saja dan tidak ada perbedaan. Perbedaan adalah hakekat dari penciptaan itu sendiri. Amien.

Rabu, 15 Oktober 2008

Imagine

By. John Lennon

Imagine there's no heaven
It's easy if you try
No hell below us
Above us only sky
Imagine all the people
Living for today...

Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace...

You may say I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will be as one

Imagine no possessions
I wonder if you can
No need for greed or hunger
A brotherhood of man
Imagine all the people
Sharing all the world...

You may say I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will live as one



Selasa, 14 Oktober 2008

Under the same sun

Music :mark hudson
Lyrics:klaus meine, bruce fairbairn

I saw the morning
It was shattered by a gun
Heard a scream, saw him fall, no one cried
I saw a mother
She was praying for her son
Bring him back, let him live, dont let him die

Do you ever ask yourself
Is there a heaven in the sky
Why cant we get it right

cause we all live under the same sun
We all walk under the same moon
Then why, why cant we live as one

I saw the evening
Fading shadows one by one
We watch the lamb, lay down to the sacrifice
I saw the children
The children of the sun
How they wept, how they bled, how they died

Do you ever ask yourself
Is there a heaven in the sky
Why cant we stop the fight

cause we all live under the same sun
We all walk under the same moon
Then why, why cant we live as one

Sometimes I think Im going mad
Were loosing all we had and no one seems to care
But in my heart it doesnt change
Weve got to rearrange and bring our world some love

And does it really matter
If theres a heaven up above
We sure could use some love

cause we all live under the same sun
We all walk under the same moon
Then why, why cant we live as one
cause we all live under the same sky
We all look up at the same stars
Then why, tell me why cant we live as one

Kita hidup di bawah bulan dan matahari yang sama
Tetapi mengapa kita sulit untuk hidup bersama

Senin, 13 Oktober 2008

Laskar Pelangi

mimpi adalah kunci

untuk kita menaklukkan dunia

telah hilang

tanpa lelah sampai engkau

meraihnya


laskar pelangi

takkan terikat waktu

bebaskan mimpimu di angkasa

raih bintang di jiwa


menarilah dan terus tertawa

walau dunia tak seindah surga

bersukurlah pada yang kuasa

cinta kita di dunia


selamanya…


cinta kepada hidup

memberikan senyuman abadi

walau ini kadang tak adil

tapi cinta lengkapi kita


laskar pelangi

takkan terikat waktu

jangan berhenti mewarnai

jutaan mimpi di bumi


menarilah dan terus tertawa

walau dunia takseindah surga

bersukurlah pada yang kuasa

cinta kita di dunia


selamanya…



download mp3

Sabtu, 11 Oktober 2008

Dia yang Salah

DIA YANG SALAH

Bagi yang tinggal di daerah Semarang dan sekitarnya, dan kebetulan penggemar berat sepak bola nasional, tentu tahu berita terbaru akhir-akhir ini. Bukan berita tentang skor hasil pertandingan, tetapi berita (gambarnya juga ada) tentang aksi tinju kepada seorang wasit yang dilakukan oleh seorang pembesar pengurus sepak bola setempat. Wow…… Aksinya sempat tertangkap kamera dan dimuat pada surat kabar lokal terkemuka daerah itu.
Aneh…Olah raga yang menjunjung sportifivitas tinggi, tetapi pejabat pengurusnya bertindak sangat-sangat tidak sportif. Meninju wasit!!!! Wooowww…
Anehnya lagi, bapak dari petinju yang jadi pengurus sepak bola tadi membela anaknya dan mengatakan bahwa yang salah adalah wasit. Padahal bapak dari petinju tadi adalah orang nomor satu di Semarang, alias wali kotanya…. Wooooow… (lagi)
Ya namanya anak, biarpun sudah jelas-jelas salah ya tetap dibela. Tapi…. Ya…… namanya juga anak.
Coba belajarlah dari filsafat ayam.. Kalau anak ayam diganggu, maka induk akan mematuk yang mengganggu, tetapi kalau anaknya salah, ya anaknya yang dipatuk… Fair kan…. Ayam aja tahu (dikutip dari http://www.naskahrahasia.blogspot.com)
Meskipun wasit itu tidak adil dalam memimpin, apakah pejabat sepak bola tadi berhak untuk meninjunya? Memang siapa dia?? Saya juga jadi pengin meninju anak dan bapaknya sekalian, karena saya menganggap mereka juga punya salah. Tapi nanti saya juga sama dengan dia. Gak mau ach… jadi ya…saya mendoakan saya biar anak dan bapak cepat sadar bahwa dunia ini bukan milik mereka. Like father like son… Mudah-mudahan bapaknya yang gagal jadi gubernur dan masih tersangkut banyak kasus cepat sadar, dan anaknya segera sadar untuk tidak arogan meskipun bapaknya yang punya Semarang. Amien…..

Selasa, 07 Oktober 2008

SEMUA ORANG MELAKUKANNYA

SEMUA ORANG MELAKUKANNYA


Seorang Pelajar ditanya: Mengapa harus mencontek ketika ujian?

Seorang Sopir Taxi ditanya: Mengapa memutar-mutar dulu sebelum menuju tempat tujuan penumpang?

Seorang Pemain Bola ditanya: Mengapa selalu menyalahkan wasit?

Seorang Pegawai BPN ditanya: Mengapa selalu meminta uang untuk urusan sertifikat tanah?

Seorang Pegawai Kelurahan ditanya: Mengapa meminta mempersulit urusan orang yang tidak mau memberi amplop?

Seorang Pegawai PLN ditanya: Mengapa tidak mengerjakan pekerjaan kalau pelanggan tidak memberikan uang tambahan?

Seorang Pegawai PDAM ditanya: Mengapa diam-diam saja melihat air bocor di mana-mana?

Seorang PNS ditanya: Mengapa meminta amplop untuk berbagai urusan yang seharusnya diselesaikan tanpa biaya?

Seorang Polisi ditanya: Mengapa meminta uang damai ketika melakukan tilang?

Seorang DPR ditanya: Mengapa meminta uang untuk membuat suatu Undang-undang?

Seorang Menteri ditanya: Mengapa selalu meminta setoran untuk partainya?
Seorang Pengurus Partai ditanya: Mengapa selalu meminta uang kepada Calon legislatifnya?

Jawabannya sama: SEMUA ORANG MELAKUKANNYA.

Ya Allah, bisakah kita mengatakan: TIDAK. Tidak semua orang melakukannya. Saya tahu pasti karena SAYA TIDAK MELAKUKANNYA!!!!!!!!!

(Dikutip dari Majalah Intisari, 2008)

Jumat, 26 September 2008

Berkembangan Bersama Otokritik

BERKEMBANG BERSAMA OTO-KRITIK


Kiai ‘Mbeling’ Emha pada suatu kesempatan pernah menceritakan sebuah lelucon yang cukup menggelitik.

“Celaka, celaka…!” demikian teriak seorang muslim dengan sangat panik kepada temannya.
“Kenapa? Ada apa?” temannya jadi ikut-ikutan panik meskipun tidak tahu juntrungnya.
“Kamu tahu, kalau kita menyebut Tuhan kita dengan Allah Akbar?”, tanya orang yang panik tadi. Temannya menggangguk kecil dengan tatapan mata yang masih penuh tanda tanya. Temannya meneruskan, “Bukankah kita tiap hari memanggil-manggil nama-Nya dengan keras-keras dan berteriak-teriak? Itu kan berarti Tuhan kita sangat jauh dengan kita, sampai-sampai kita harus memanggilnya dengan Maha Besar dan berteriak-teriak bahkan dengan menggunakan pengeras suara”.
Temannya masih mangu-mangu, belum tahu ke mana arah pembicaraan, “Lha memang kenapa?”
“Tahu gak bahwa saudara-saudara kita, ada yang memanggil Tuhan dengan sebutan yang sangat dekat, yaitu Om!!!”
Temannya mulai mengerti ke mana arah kebingunganya.
“Dan lebih celaka lagi! Saudara-saudara kita yang lain memanggil Tuhan dengan sebutan yang lebih dekat lagi. BAPA!!!!!”

Cerita di atas cukup jelas untuk disimak oleh masing-masing pribadi. Orang Hindu menyebut Tuhannya dengan Om, dan orang Katholik dan Kristen memanggil Tuhan dengan sebuah Bapa. Cerita lain diberikan oleh Romo Azis Mardopo, seorang Romo pendamping mahasiswa di Yogyakarta pada era tahun 1990an. Cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita di atas, dan juga diceritakan pada tempat dan waktu yang berbeda pula. Romo Azis Mardopo berkata kepada mahasiswa Katholik:

“Saya agak prihatin dengan semangat dan euforia kalian dalam beribadah. Coba lihat, ketika ada misa di Gereja, ketika Romo mengatakan ‘Tuhan Beserta Kita’ maka umatnya akan menjawab dengan agak-agak malas-malasan ‘Dan sertamu juga’ jawabannya bahkan terkesan menggumam, tidak jelas. Mengapa kita tidak mencontoh saudara-saudara kita. Perhatikan saja, ketika Imam meneriakkan ‘Allah Akbar’, maka umatnya akan dengan lantang, semangat dan penuh percaya diri menjawab ‘Allah Akbar’. Mereka sangat bersemangat sekali. Jauh dibandingkan kalian pemuda-pemuda Katholik yang kelihatannya loyo!’

Dua cerita di atas tidak perlu diuraikan lagi. Sudah cukup jelas. Jauh lebih baik menyampaikan kritik terhadap diri untuk berkembang, dari pada mengkritik orang lain, dan memaksa orang lain menyesuaikan diri dengan kita. Sangat tidak elegan memaksa orang lain untuk menghormati diri kita. Jika kita menghormati orang lain sebagaimana layaknya, maka orang lain pun akan dengan sendirinya menghormati kita. Dan jika orang yang kita hormati tidak menghormati kita dengan layak, biarkan saja dan tidak usah dipaksa untuk menghormati kita. Orang itu pasti tidak akan mempunyai teman, dan seandainya dia tetap punya banyak teman, nah, sebaiknya kita yang melakukan koreksi diri. Jangan-jangan kita belum menghormati orang itu sebagaimana layaknya. Dan yang juga lebih penting lagi, kita tidak hanya hidup di dunia ini. Tul gak???

Rabu, 24 September 2008

Garuda-ku

GARUDA-KU


Kadang saya menyesal mempunyai lambang burung garuda yang selalu menoleh ke kiri. Tolehannya mungkin bermaksud berwibawa, akan tetapi bagi saya seperti seorang yang melengos, emoh melihat atau mendengarkan orang di depannya. Sama persis dengan pejabat dan politisi di negara kita yang selalu melengos ketika dimintai pertanggungjawaban terhadap perbuatannya. Bedanya kalau burung garuda selalu menoleh ke kiri, kalau pejabat dan politisi kadang ke kiri kadang ke kanan, tergantung angin. Sambil melengos politisi tersebut akan berkata, ‘itu bukan wewenang saya’, atau mungkin ‘saya sedang menunggu laporan’. Aneh, padahal itu jelas-jelas wewenangnya dan semua orang sudah tahu, tapi dia masih menungggu laporan dari bawahannya, yang ketika ditanya juga akan menjawab dengan jawaban yang sama, atau mungkin sedang tidak berada di tempat.

Suatu saat, pada tahun 2002, rombongan Presiden Megawati berkunjung ke Italia, sehabis melawat ke Perancis untuk perundingan Paris-Club, yang pada intinya mau mengatakan bahwa Indonesia tidak mampu membayar hutang yang menumpuk, alias, tolong donk beri waktu lagi. Anehnya rombongan itu datang bersama anak dan keluarganya, tinggal di hotel yang sangat mewah, menyewa mobil mewah dan menyempatkan belanja di tempat-tempat yang mewah pula. Lha itu uang dari mana, mending buat nyicil utang dikit-dikit. Ketika di Roma, Presiden ditanya oleh salah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang tugas studi di sana. Kebetulan mahasiswa tersebut mendapat bea siswa bukan dari pemerintah Indonesia, jadi berani berbicara agak sedikit lancang:

“…..nikmatnya hidup bersama, harmoni dan kedamaian tampaknya memudar karena berbagai kerusakan yang membahayakan integrasi bangsa kita. Dengan hati gelisah, kami mengikuti munculnya persoalan-persoalan baru di negeri kita, seperti berkurangnya penghormatan akan nilai-nilai moral bangsa, penyalahgunaan simbol-simbol agama untuk kepentingan politik, banyak orang yang terbunuh dalam konflik kekerasan setiap hari, hutan yang hancur dengan kecepatan 2,5 juta hektar per tahun, setiap warga negara yang mesti menanggung hutang negara sebesar 7 juta rupiah, anak SD yang drop out 16 juta, orang-orang yang melaksanakan kejahatan kemanusiaan dibiarkan memperoleh imunitas, dan orang-orang yang hilang tidak ditanyakan lagi keberadaannya. Apakah semua ini dapat diatasi dengan lebih baik dengan memegang teguh hukum yang berlaku di mana keadilan ditegakkan? (dikutik dari http://www.mirifica.net)

Bahasanya halus, tapi isinya keras…. Dan bisa anda tebak, apa jawaban Presiden tercinta kita waktu itu??? Yup…benar. Melengos kayak burung garuda, sambil berkata, ‘tidak perlu saya jawab karena di dalamnya itu sebetulnya sudah ada jawabannya!’

Ya ampyunn………….

Minggu, 21 September 2008

Harga Sebuah Nyawa

HARGA SEBUAH NYAWA


Kalau Anda ditanya, berapa harga sebuah nyawa? Pastilah dengan spontan Anda menjawab, ‘sangat berharga’. Kalau dipaksa untuk menjawab, berapa rupiah, atau berapa dollar harga sebuah nyawa, kemungkinan Anda akan menganggap bahwa orang yang menanyakan sangat merendahkan harga nyawa sebuah manusia. Atau dengan kata lain, harga sebuah nyawa manusia tidak dapat diukur dengan rupiah atau dollar.

Tapi apakah realitas menunjukkan demikian? Di Indonesia, sebuah negara yang sarat dengan religi dan hukum dijunjung dengan sangat tingginya (sampai-sampai hanya beberapa orang yang dapat menggapainya), sebuah nyawa manusia harganya sangat murah. Untuk sebuah zakat bernilai tidak lebih dari Rp. 100.000, lebih dari 20 orang meninggal. Itu baru kasus yang ada akhir-akhir ini. Kalau ditilik mundur ke belakang, wah… akan lebih tragis. Berapa nyawa TKI (atau lebih halusnya nakerwati) yang melayang demi meraup rupiah di negara asing? Berapa ratus orang yang tiap hari mempertaruhkan nyawa dengan duduk di atas kereta listrik dengan menghemat beberapa ribu rupiah? Hampir tiap hari di ada berita melayangnya nyawa manusia untuk nilai rupiah yang relatif kecil, atau orang yang mempertaruhkan nyawanya demi manfaat rupiah yang demikian kecil.

Lagi-lagi, salah siapa? Mengapa hal itu bisa terjadi? Nyawa manusia mungkin dapat dipertaruhkan untuk sesuatu yang berkaitan dengan isme atau nasionalisme. Mati demi kemerdekaan, jihad, membela agama atau sejenisnya. Tapi demi uang ribuan rupiah? Yang jelas bukan salah mereka yang meninggal ketika mempertaruhkan uang ribuan rupiah tersebut. Mereka boleh dibilang berada pada kondisi ‘zero’. Kalau untung bisa dapat makan, memperpanjang usia beberapa hari. Kalau tidak, ya mati juga tidak apa-apa. Lebih baik mati cepat dari pada mati karena kelaparan. Jangan salahkan mereka. Lalu salah siapa? Ebit G Ade bilang, tanya saja pada rumput yang bergoyang.

Kamis, 18 September 2008

Agama Kendaraan Politik yang Mewah

AGAMA = KENDARAAN POLITIK YANG MEWAH


Agama dan politik bagaikan dua buah lagu yang berlomba-lomba untuk menduduki puncak top hits. Dalam satu periode, agama berada di atas politik, dan periode lain politik yang berada di atas agama. Banyak partai politik yang menggunakan isu-isu agama untuk meraih kekuasaan, dan setelah kekuasaan diraih, agama kembali dicampakkan, ada konstituen agama disayang, tidak ada konstituen agama ditendang. Ada pula agama yang menggunakan politik sebagai sarana untuk menyebarkan misi atau dakwah, dan selalu berusaha untuk mengontrol perilaku para politisi agar tidak kebablasan dalam memegang amanah yang diberikan rakyat.

Di Indonesia, negara yang telah merdeka secara semu, jauh lebih banyak politik yang menggunakan agama sebagai sarana untuk meraih kekuasaan. Dan memang harus diakui, bahwa hanya di Indonesialah, agama masih laku dijual sebagai konsumsi politik. Di banyak negara demokrasi yang lain, agama sudah tidak laku, alias mereka lebih melihat kapasitas wakil mereka dari pada melihat agama dari wakil mereka.

Sebenarnya logikanya sederhana, ketika ada suatu partai yang berlandaskan agama, atau didirikan oleh suatu kelompok agama tertentu, maka pemeluk agama lain akan sulit sekali untuk memberikan dukungan. Meskipun mereka berkoar-koar sebagai nasionalis yang akan menampung semua aspirasi rakyat, hal tersebut tetap akan sulit untuk diterima oleh pemeluk agama lain. Lebih parah lagi, jika suatu agama mempunyai banyak partai….nah apa gak lebih bingung lagi tuh pemilihnya. Dan yang lebih parah pangkat dua lagi adalah, dalam suatu agama ada kelompok aliran tertentu, dan kelompok aliran tersebut mempunyai banyak partai!!!! Apa kagak salah tuh….

Dalam suatu kasus, penyelesaian secara sederhana ada dua macam, yaitu Ya dan Tidak. Jika yang terlibat sangat banyak, maka akan muncul kemungkinan ketiga yaitu di antara Ya dan Tidak. Jika masih belum cukup, paling ada kemungkinan keempat yang merupakan terobosan pemecahan dari masalah tersebut. Jadi logika sederhananya, dalam suatu negara paling banyak ada empat partai. Tetapi di Indonesia…..

Apa tidak membingungkan rakyat? Jika ada masalah sikap negara terhadap konflik Timur Tengah, maka sikapnya adalah Mendukung atau Tidak Mendukung. Paling pol ada alternatif ketiga yaitu Abstain. Atau muncul alternatif keempat yaitu Wait and See. Tapi kalau di Indonesia ada 30 partai lebih?? Sikap apa saja yang akan dikeluarkan oleh ke-30an partai tersebut. Para pendiri partai berkedok bahwa mendirikan partai adalah hak setiap warga negara. Memang betul sekali. Tetapi apa yang akan disumbangkan oleh partai-partai tersebut??? Pendiri partai lebih berkesan oportunities, suatu hal yang sangat memalukan di negara demokrasi seperti Malaysia, tetapi masih diagung-agungkan di Indonesia.

Denny JA, salah satu pengamat politik terkenal di Indonesia, meyatakan bahwa idealnya Indonesia hanya memiliki lima atau enam partai saja. Satu partai mewakili nasionalis, satu atau dua partai mewaikili agama, satu partai adalah Partai Golkar, dan satu atau dua partai lagi menampung aspirasi yang lain. Itu sudah cukup. Energi yang masih tersisa dipergunakan untuk membangun negara bukan untuk menciptakan partai yang mengejar kekuasaan.

Almarhum Harry Roesli pernah membuat anekdot, bahwa kebobrokan politisi dan pemerintah Indonesia memang sengaja dibiarkan oleh penunggu Surga. Tujuannya adalah ketika ada orang mati dengan register orang Indonesia, pekerjaan pejabat atau politisi, maka tanpa perlu banyak pertimbangan langsung masuk neraka. Yah…etung-etung mengurangi pekerjaan. Tetapi, kalian orang Indonesia yang bukan pejabat, tunggu dulu, jangan buru-buru masuk surga. Ikuti prosedur yang benar.

Selasa, 16 September 2008

Siapa Harus Dibunuh?

SIAPA YANG HARUS DIBUNUH?

Dengan alasan tidak ada yang bertindak, maka sekelompok orang secara represif menyerang tempat hiburan malam yang masih tetap buka di bulan puasa. Dengan alasan ditunggangi oleh kelompok tertentu, maka sebuah aksi damai diserang dan peserta aksi damai tersebut dianiaya. Dengan alasan menjual barang haram, maka seorang penjual minuman keras disiram dengan minuman keras yang dijualnya. Dan masih banyak lagi… tetapi????

Mengapa mereka tidak menyerang seorang anggota DPR yang tertangkap basah menikmati seorang perempuan muda? Mengapa mereka tidak menyerang seorang Jaksa yang dengan jelas-jelas memeras orang yang terkena kasus bahkan sampai milyaran rupiah? Mengapa mereka tidak menyerang sarang wakil rakyat yang membagi-bagi uang perjalan dinas sampai milyaran rupiah? Mengapa mereka tidak menyerang oknum-oknum aparat yang jelas-jelas menjadi backing penjualan minuman keras dan barang haram lainnya? Mengapa mereka tidak menyerang seorang PNS dengan pangkat Kepala Seksi tetapi mempunyai banyak rumah mewah dan mobil mewah?

Saya bertanya kepada mereka, siapa yang lebih layak dibunuh, seorang wanita yang melacurkan dirinya karena menghidupi anak-anaknya atau seorang koruptor milyaran rupiah yang juga menjual jabatan, menjual harga dirinya dan juga akan mencari pelacur kelas elite? Sebelum kalian membunuh salah satu dari kedua orang tersebut, lihat dulu, bahwa di sebelah sana, di mana aparat-aparatnya bersih-bersih, jumlah pelacur dan penjahat jalanan sangat minim.

Senin, 15 September 2008

Marhabhan ya Ramadhan

MARHABHAN YA RAMADHAN

Sabtu Wage, 13 September 2008, Ahmad Tohari menulis di Suara Merdeka Semarang sebuah tulisan dengan judul ‘Perbaikan diri’. Sebuah refleksi iman yang mendalam yang mungkin kurang disadari oleh khalayak banyak, dan tentu saja, oleh penulis blog ini. Bayangkan saja, jika saat ini kita berumur 25 tahun, maka paling tidak secara sadar, kita telah bertemu dengan bulan puasa sebanyak 12 atau 13 kali. Dan sebanyak itulah kita (mudah-mudahan) menjalankan puasa. Jadi jika ada orang yang sudah berumur 50 tahun atau bahkan 60 tahun, sudah banyak kali melakukan ibadah puasa dalam hidupnya, bertemu dengan Ramadhan secara sadar dan meminta maaf kepada handai tolannya puluhan kali. Point penting dalam tulisan beliau adalah, apakah ada perbaikan diri setiap kita melakukan puasa???? Itu sebuah pertanyaan yang sangat mendalam dan jika dijawab secara sadar dan jujur, maka jawabannya mungkin adalah tidak. Mungkin juga tidak tahu. Tapi apakah kita berani dengan lantang menjawab IYA!

Jika dirunut lebih panjang, sejak krisis di Indonesia yang terjadi (katanya) tahun 1997, maka paling tidak sudah 11 kali bangsa ini yang kebanyakan memeluk agama muslim telah melakukan puasa, berlatih menekan hawa nafsu, diajak untuk peduli dengan sesama dan segala atribut ramadhan lainnya. Tapi secara jujur, coba jawab, apa bedanya kondisi sekarang dengan kondisi krisis tahun 1997 tersebut. Saya sendiri tidak akan mengatakan berapa kali saya bertemu ramadhan, tetapi jawaban saya kurang lebih sama dengan Anda yang jujur, bahwa hampir boleh dibilang tidak ada perbaikan.

Setiap kali datang Ramadhan, maka muncul tuntutan menutup tempat hiburan malam, dengan lantang berkata ‘jangan bohong, ini lagi puasa’ atau ‘puasa-puasa kok ngrasani orang’. Yah, kata-kata tersebut sangat benar adanya. Akan tetapi akan timbul kesan, berarti kalau tidak puasa hiburan malam boleh-boleh saja, boleh bohong, boleh ngrasani orang dan lain-lainnya. Orang yang biasa ke lokalisasi hanya berpuasa selama sebulan dengan kebiasaannya itu, setelah Ramadhan lewat, ya jajan lagi sepuasnya. Makna puasa menurut Dai seribu umat adalah latihan, kawah candradimuka bagi umat beriman. Dai tersebut mencontohkan Susi Susanti (yang kebetulan malah bukan umat muslim). Begini analoginya, ‘Setelah Susi Susanti masuk ke pelatnas dan berlatih mati-matian, maka dalam satu tahun berikutnya, prestasinya sangat luar biasa. Puncaknya adalah meraih medali emas Olimpiade untuk pertama kalinya dalam sejarah olah raga Indonesia (khotbah tersebut terjadi sekitar tahun 1993-an). Demikian juga kita, setelah berpuasa dan berlatih mengekang hawa nafsu, maka dalam sebelas bulan berikutnya maka kita akan menjadi umat yang tangguh dalam menghadapi cobaan, amar makruf nahi mungkar’.

Itulah point yang paling penting. Dalam puasa kita bukannya hanya menahan hawa nafsu kita selama satu bulan, tetapi itu merupakan latihan bagi sebelas bulan berikutnya, dan kemudian satu bulan lagi berlatih pada Ramadhan tahun depan. Dengan demikian akan selalu ada perbaikan diri setiap kali kita bertemu ramadhan, bukannya hanya menjalaninya seperti layaknya ritual biasa. Jika hal tersebut dapat dilakukan, maka Insya Allah, akan ada perbaikan diri dalam setiap insan, dan Indonesia akan lebih baik dari pada sekarang.
O ya, bagi Anda yang tidak beragama muslim jangan senyam senyum dulu. Berapa kali Anda bertemu Natal dan Paskah, atau Nyepi, Waisak dan segala perayaan hari besar yang lain. Konsepnya adalah sama dan serupa. Berapa kali Anda merayakan Paskah dan setelah itu kebiasaan buruk Anda berjalan seperti sebelum merayakan Paskah bahkan mungkin lebih buruk (mudah-mudahan ini tidak terjadi). Berpuasa diajarkan pada hampir setiap sistem keagamaan. Jadi puasa pada hakekatnya adalah baik dan penting dalam kehidupan beragama kita masing-masing.

Jumat, 12 September 2008

Lagi: Salah Siapa?

Jum’at 12 September 2008 terjadi lagi keributan kecil (mungkin juga besar) di kalangan rakyat kelas bawah. Seorang ibu-ibu protes besar kepada penjual minyak tanah karena hanya diberi jatah 5 liter setelah antri beberapa jam. Itu pun dijual dengan harga yang dianggap ngawur. Kata penjualnya, yang kebetulan sudah uzur dan agak kurang pendengaran (kata halus untuk tuli), harga minyak tanah per liter Rp. 3.500 liter tetapi pada saat transaksi meminta Rp. 4.000 per liter. Ibu itu sangat marah dan menyebut-nyebut nama makhluk hidup yang suka menyalak-nyalak berkali-kali. Juga ditambah dengan hewan pengerat lain yang diberi akhiran ‘an’. Berkali-kali kedua kata tersebut diucapkan kepada orang tua tersebut di hadapan banyak orang!!! Walahualam…..

Pengantri lain yang cukup sabar berusaha meredakan suasana dengan berkata, ”Sabar bu, sabar”. Tetapi ibu yang kalap tadi tetap tidak perduli. Kata-katanya semakin menjadi-jadi. Akhirnya ibu tadi pergi naik sepeda motor dengan memboncengkan anak perempuannya yang masih kecil.

Sepintas sepertinya ibu tadi terlalu over. Yach… uang Rp. 500 saja membatalkan puasa yang pahalanya jauh lebih besar dari pada rupiah yang dipertaruhkan. Tetapi, apakah memang demikian. Kita lihat saja fakta yang ada. Seorang caleg bupati di daerah Jawa Timur jadi stress karena tidak terpilih dan menanggung hutang sampai milyaran rupiah. Juga ada seorang istri caleg bupati di daerah Jawa Tengah yang juga stress karena suaminya gagal menjadi bupati dan kehilangan uangnya milyaran rupiah. Juga masih banyak data caleg yang jadi stress, stroke, dan berbagai macam masalah setelah mereka gagal menjadi pemimpin, yang katanya merupakan ‘amanah’ untuk mengayomi rakyat.

Bagi saya sendiri, yang sebenarnya bukan orang kaya, uang Rp. 500 memang tidak ada artinya. Tetapi belum tentu saya bisa bersikap legowo ketika saya dirugikan oleh orang lain senilai Rp. 5 juta rupiah. Contoh caleg yang stress pun ternyata tidak bisa mengendalikan dirinya ketika rugi Rp. 5 milyar rupiah. Jadi….. yang sebenarnya sama saja. Hanya level ibu tadi baru sampai Rp. 500 rupiah. Kita belum tentu lebih baik dari pada ibu tadi, dan juga bapak tua yang sengaja mengambil keuntungan dari krisis energi di Indonesia Raya.

Jika ditinjau secara lebih mendalam lagi, sebenarnya krisis minyak tanah atau secara makro krisis energi di Indonesia ini salah siapa? Listrik byar pet karena kurang batu bara, padahal teman saya yang kerja di perusahaan batu bara di Kalimantan mengatakan dengan tegas ‘siapa bilang tidak ada batu bara? Tuh kalau mau ambil berapa ton juga ada!” Sembari menjelaskan bahwa ada bukit yang telah dikeruk batu baranya sehingga menjadi lembah. Kata seorang purnawirawan jenderal yang konon sudah dikebiri ketika tertangkap oleh Fretilin, ‘kita berdiri di atas lautan minyak, tetapi kita kekurangan minyak’.

Lalu ini semua salah siapa? Apakah salah Kepala Suku republik ini? Wah, agak berat juga. Menyalahkan ibu yang marah-marah tadi atau orang tua penjual minyak tanah saja tidak berani, kok malah menyalahkan yang dipertuan agung penguasa republik ini. Datuk republik ini juga tak kuasa menyelesaikan masalah ini, meskipun sebenarnya merupakan mantan tumenggung pertambangan dan energi dan juga telah dibantu seorang patih yang sangat mahir dalam berdagang.

Atau ini jangan-jangan salah Tuhan sendiri? Mengapa Tuhan tidak menciptakan kenyamanan dan hidup bagi insan ciptaan-Nya. Wah ini, lebih ngawur lagi. Lha terus salah siapa? Kalau si ibu tadi diberi kebijaksanaan berupa minyak tanah gratis, masih ada jutaan ibu-ibu lain yang tidak kebagian minyak tanah sehingga siap menyebut semua penghuni kebun binatang dengan fasih disertai intonasi yang indah layaknya WS Rendra. Saya jadi punya pelajaran berharga, yaitu untuk tidak mengajari anak saya nama-nama binatang. Jadi nanti kalau di jalan ada orang yang menyebut-nyebut nama binatang dengan tidak hormat, anak saya tidak mengerti alias cuek-cuek saja.

Rabu, 10 September 2008

Dosa Terbesar

DOSA TERBESAR

Sang Khalik duduk di meja kerjanya sambil mengutak-atik lap top yang ada di depannya. Wajahnya terlihat cerah dan nafasnya menunjukkan bahwa diri-Nya puas. Sesaat kemudian, Dia memanggil ajudan terpercayanya yang telah sekian lama dengan setia mengabdi.
"Iya Pak", ajudan setianya datang dengan tegap dan penuh percaya diri.
"Kamu tahu kan kalau ini sudah hampir saatnya?" tanya Sang Khalik kepada ajudannya.
"Betul Pak!" jawab ajudanya dengan sigap.
"Baik. Sekarang kamu hubungi koordinator ruang kanan dan koordinator ruang kiri untuk segera mempersiapkan kedatangan penghuni-penghuninya. Juga kamu siapkan kriteria penghuni mana yang layak di kanan dan penghuni mana yang layak di kiri".
"Segera Pak!"
Ajudannya segera bergegas pergi dan mulai melakukan koordinasi. Koordinator ruang kanan dan kiri dihubungi, juga para bawahannya mulai disuruh untuk menghitung kriteria-kriteria masing-masing calon penghuni yang telah menunggu. Anak buahnya segera bertindak. Uji kelayakan segera dilakukan dengan menggunakan metode-metode statistik yang canggih yang telah mereka kuasai sekian lama. Regresi bayessian, structural equation modelling, partial least square dan tetek bengek lainnya sudah dikuasai di luar kepala.
Alhasil, keesokan harinya, Sang Khalik kembali duduk di meja kerjanya, membuka lap top, dan di situ sudah ada pesan bahwa semuanya telah selesai dikerjakan. Sang Khalik mengangguk-angguk puas dan tersenyum. Dia segera beranjak dari kursinya dan berjalan menuju ruangan di sebelah kanan. Ketika masuk ke ruangan itu, Sang Khalik terkejut sekali. Hanya ada sedikit sekali penghuni ruangan sebelah kanan. Tidak seperti yang telah dibayangkan sebelumnya. Tetapi wajah-Nya tetap tenang dan berwibawa. Disentilnya telunjuk kiri, dan ajudan yang setia segera mendekat.
"Hanya sedikit sekali penghuni ruangan sebelah kanan". Kata itu tidak jelas, apakah bertanya atau hanya menggumam. Ajudan-Nya menjawab
"Ini semua telah sesuai dengan prosedur yang ada. Metode statistik yang dipergunakan telah sesuai dan alat analisis yang dipergunakan juga telah tepat. Semua asumsi yang ada telah terpenuhi. Memang hanya ada sedikit sekali yang memenuhi apa yang telah Bapak gariskan kepada mereka melalui 25 utusan yang telah dikirim".
"Hmmm…" Sang Khalik menggumam. "Baiklah, Aku ingin ruangan sebelah kanan ini berisi penghuni yang lebih banyak dari pada yang sekarang. Aku yang membuat kebijakan, maka sekarang Aku akan memperbaharuinya. Coba metode statistik yang digunakan dibalik sehingga semua yang pernah melakukan apa yang aku gariskan pindah ke ruangan sebelah kanan. Tidak peduli mana yang lebih banyak, apakah pelanggaran atau ketaatan. Yang penting, yang pernah melakukan pesan-Ku pindah ke ruangan kanan".
"Baik Pak". Ajudan-Nya segera memanggil bagian IT untuk segera memprogram ulang komputer induk. Ajudan itu berbisik-bisik dan manajer IT manggut-manggut menerima bisikan itu. Setelah itu, ajudan itu juga menghubungi manajer-manajer bagian terkait untuk melaksanakan perintah dari Sang Khalik. Manajer-manajer itu semuanya sangat terlatih dan taat, juga pintar. Boleh dibilang tidak pernah ada kesalahan dalam melaksanakan perintah.
Beberapa waktu berlalu, Sang Khalik kembali memasuki ruangan sebelah kanan dan melihat bahwa banyak sekali penghuni ruangan itu. Sang Khalik tersenyum puas dan memandang semua penghuni itu dengan tersenyum. Ajudan dan petugas yang lain juga ikut lega. Tiba-tiba telepon Sang Khalik berbunyi. Diangkatnya telepon itu dan terdengar sebuah suara
"Halo. Ini koordinator ruangan sebelah kiri". Sebuah suara yang terdengar agak keras. Ya.. memang itulah karakter koordinator ruangan sebelah kiri. Tidak pernah hormat dengan siapapun dan tidak perduli dengan apapun.
"Iya, ada apa?" Sang Khalik tetap menjawab dengan tenang.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Ruangan saya boleh dibilang hampir kosong. Ini tidak sesuai dengan kesepakatan kontrak kita".
"Baik akan segera dikirim", Sang Khalik menjawab dengan tenang dan penuh percaya diri. Ketika masih merenung memikirkan siapa yang harus dipindah ke ruangan kiri, tiba-tiba terdengar suara gaduh dari salah satu kerumunan para penghuni. Kegaduhan itu muncul dari sekelompok orang yang berpakaian putih-putih yang kelihatannya tidak puas dengan kondisi yang ada. Ajudan agak kaget dan segera memerintahkan anak buahnya untuk mengatasi kondisi tersebut agar lebih terkendali. Tetapi Sang Khalik melambaikan tangan-Nya pertanda bahwa diri-Nya ingin mendekati kerumunan pembuat gaduh tersebut. Ajudan hanya diam saja ketika Sang Khalik berjalan mendekati kerumunan itu.
"Ada yang mau disampaikan?" sapa Sang Khalik ramah dan bijaksana.
"Benar!" sahut salah satu dari pembuat gaduh tersebut. Saya mau protes. Ini tidak adil. Kami adalah bagian dari kelompok yang selalu mentaati segala kebijakan yang telah Engkau berikan. Hampir-hampir kami tidak pernah melanggar aturan yang telah Kau buat. Bahkan kami secara pro-aktif ikut menegakkan peraturan yang ada baik secara halus maupun kasar. Itu semua demi tegaknya garis-garis yang telah Kau sampaikan kepada kami melalui ke-25 duta yang telah Kau kirim sendiri. Tetapi kenapa sekarang banyak orang yang tidak mentaati pesan-Mu berada di sini. Di ruangan yang sama dengan kami?" suaranya berapi-api dan penuh semangat. Sang Khalik diam, tenang memandang kelompok tersebut. Setelah beberapa saat, Sang Khalik mengambil telepon dan mulai menelpon.
"Halo, koordinator ruangan sebelah kiri. Aku telah menemukan calon-calon penghuni ruanganmu. Segera akan dikirim!"
Dosa yang paling besar adalah merasa bahwa dirinya paling baik dan tidak berdosa

Kamis, 04 September 2008

Way to Heaven

AGAMA = WAY TO HEAVEN? NOT WAY TO LIFE


Indonesia sebagai negara yang ‘katanya’ beragama, mempunyai banyak sekali kegiatan keagamaan. Televisi, radio atau mass media yang lain banyak sekali menampilkan topik keagamaan. Acara keagamaan seperti pengajian, kelompok kitab suci, sembahyangan juga banyak sekali. Tetapi, kalau kita cermati, tindakan-tindakan yang bertentangan dengan agama tetap marak dilakukan. Korupsi jalan terus, pungli tiada henti, mental calo, mementingkan kelompok atau golongan, ngrasani orang dan berbagai aktivitas negatif lain berjalan dengan baik-baik saja.
Aneh kan???
Kata orang, itu karena setiap khotbah keagamaan di berbagai acara keagamaan cenderung mengajarkan way to heaven. Yaitu bagaimana cara untuk masuk surga. Tetapi tidak pernah menyampaikan masalah way to life. Atau bagaimana kita bisa hidup berdampingan dan menghargai sesama, dan juga lingkungan. Mengapa belum ada fatwa haram tentang membuang sampah sembarangan, fatwa haram untuk melanggar lampu merah, atau fatwa haram bagi naik sepeda motor tanpa helm. Zinah adalah haram, tetapi yang menanggung akibatnya adalah orang tersebut. Akan tetapi ketika ada korupsi, melanggar lampu merah, membuang sampah ke sungai, maka yang menanggung akibatnya adalah orang banyak.

Note: Diadopsi dari buku Lukisan Kaligrafi oleh Gus Mus.

Rabu, 03 September 2008

Selamat Berpuasa

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA

Selamat menunaikan ibadah puasa dan di bulan yang penuh rahmat ini marilah kita berlomba-lomba meningkatkan ibadah dan amal kita. Insya Allah ibadah kita berkenan. Kita tidak usah terlampau risau dengan mereka yang tidak berpuasa dan tidak menghormati bulan ibadah suci ini. Mereka akan mendapatkan timbal balik yang sesuai dengan apa yang mereka lakukan. Bukan kita yang berhak mengadili manusia. Jika kita memaksa mereka untuk menghormati ibadah kita, dan mereka tidak mengindahkannya, kita akan menjadi emosi dan mungkin akan membatalkan ibadah puasa kita yang suci. Sayang kan…..

Salah Siapa?

SALAH SIAPA?

Seorang atheis bingung:
Jika Tuhan itu satu mengapa ada banyak agama?
Jika semua agama baik dan benar, mengapa pengikutnya sering bertikai bahkan saling membunuh?
Jika beribadah itu mendewasakan nurani, mengapa mereka memaksa orang lain untuk menghormati ibadah mereka?
Jika di surga itu damai, apa mungkin dapat dihuni oleh orang dari berbagai agama?
Jika agama itu membawa damai, mengapa ada banyak aliran yang tidak bisa didamaikan?

Jangan salahkan orang atheis itu, tapi salahkanlah diri kalian yang mengaku mempunyai agama!!!!

Agama Paling Enak

AGAMA PALING ENAK!!!!

Seseorang belum mempunyai agama. Keinginan untuk memeluk suatu agama tertentu sudah ada tetapi belum memutuskan untuk memeluk suatu agama tertentu. Akhirnya orang tersebut datang kepada suatu acara yang di dalamnya terdapat promosi dari berbagai agama yang telah ada. Orang tersebut datang dan mengikuti semua acara yang ditampilkan oleh semua agama untuk membuat pertimbangan. Pada awalnya orang tersebut bingung karena semua agama mengaku sebagai agama yang terbaik paling tepat. Setelah menelaah untuk beberapa lama, akhirnya orang tersebut memutuskan sebagai berikut:

Ketika muda memeluk agama Katholik. Bisa berpacaran secara lebih bebas, bisa maka daging yang dianggap haram oleh agama lain.
Ketika menikah memilih agama Islam. Jadi dia bisa berpoligami, bisa kawin cerai dan mempunyai beberapa istri sekaligus.
Setelah tua, ketika banyak anak-anaknya yang butuh biaya, dia masuk Budha dan menjadi bikshu yang lepas dari dunia luar, alias tidak perlu bertanggung terhadap istri-istri dan anak-anaknya.

Nah enak kan!!!

Sabtu, 30 Agustus 2008

Agama = Damai???

AGAMA = DAMAI????


Seorang komunis berkata, Jika agama memang membawa kebaikan dan kedamaian,

Berapa orang yang mati karena agama?
Berapa orang yang korupsi menggunakan alasan agama?
Berapa kali terjadi perang karena agama?
Berapa kali terjadi ledakan bom karena agama?
Berapa kali terjadi perceraian karena agama?
Berapa kali terjadi pertengkaran anak dan orang tua karena agama?
Berapa kali terjadi pertikaian antar kelompok agama?
Berapa rupiah uang yang habis untuk perayaan agama sementara orang miskin tidak bisa makan?

Jumlah korban yang sama akan didapati karena alasan komunis

Lantas sebagai orang yang mengaku punya agama, akan berkata apa????

Saling dan Saling

Suami yang marah kepada istrinya berkata,” Sebagai suami istri kita harus saling menghormati!” Padahal maksudnya adalah ‘kamu harus menghormati saya!’
Istrinya menjawab. “Ya kita memang harus saling mengerti”. Maksudnya adalah ‘saya telah mengerti kamu, tetapi kamulah yang belum mengerti saya’.

Seorang remaja berkata kepada kekasihnya, “Kita harus saling mengerti!” Padahal maksudnya adalah ‘kamu harus mengerti saya!’
Kekasihnya menjawab, “Betul pengertian harus saling terjadi di antara kita”. Penekannya adalah ‘saya telah mengeti kamu, kamulah yang belum mengerti saya’.

Seorang beragama X berkata kepada pemeluk agama Y, “Kita harus saling menghormati sesama pemeluk agama lain yang sedang menjalankan ibadah”. Padahal penekannya adalah ‘Kamu harus menghormati saya ketika sedang menjalankan ibadah’.
Pemeluk agama Y menjawab. “Setuju, kita harus saling toleransi”. Padahal intinya adalah kamu selalu minta saya toleransi, tetapi kamu dan pemelukmu tidak pernah memperhatikan kepentingan agama saya’.

Seorang karyawan berkata kepada rekannya, “Kita harus saling bekerja sama dan saling membantu”. Padahal dalam hatinya berkata, ‘kamu harus membantu saya’.
Rekannya menjawab, “Tepat sekali. Saya setuju”. Padahal maksudnya adalah, ‘sudah berapa kali saya membantu kamu, tetapi kamu tidak pernah membantu saya’.

Seorang buruh berkata kepada bosnya, “Kita harus saling bekerja sama menghadapi kondisi krisis ini”. Padahal maksudnya adalah tolong naikkan gaji saya.
Bosnya menyahut, “Ya kondisi kita memang harus paham dengan kondisi krisis yang melanda. Padahal bos ingin berkata. ‘Makanya kerja yang giat dan jangan minta naik gaji melulu’.
Kasihan kata ‘saling’ yang bermakna adanya timbal balik tetapi lebih sering dipergunakan sebagai pemaksaan kehendak