Selasa, 20 Januari 2009

INDAHNYA GENCATAN SENJATA (??????)

Akhirnya ada juga gencatan senjata, setelah sekian lama berkecamuk peperangan di daerah Gaza dan sekitarnya. Adanya gencatan senjata paling tidak dapat diartikan bahwa tidak ada perang lagi, meskipun tentu saja, untuk sementara. Perang berhenti untuk sementara, dan selama perang berhenti tersebut diharapkan adanya kesepakatan damai antara kedua belah pihak. Tapi apakah benar-benar begitu??

Dalam hati kecil saya, sepertinya gencatan senjata itu tidak ada artinya sama sekali. Ya hanya semacam petinju yang beristirahat setelah lonceng berbunyi, yang berarti istirahat sebentar, untuk apa?? Yang biar ronde berikutnya dapat bertinju lagi dengan lebih ganas. Dalam masa rehat itu, pelatih juga akan memberikan instruksi lagi agar petinju tersebut dapat bertarung lagi dengan lebih baik….

Andaikan saja ada seekor anjing dan kucing yang dipelihara dalam satu rumah, kemungkinan besar mereka akan ribut terus. Ya ada juga anjing dan kucing yang damai sichh.. Nah ketika saat makan, si majikan memberi makan kepada anjing dan kucing tersebut. Terjadilah gencatan senjata. Masing-masing, anjing dan kucing, tidak tertarung tetapi tetap menjaga jarak. Ntar kalau dah kenyang ya bertarung lagi. Bahkan mungkin lebih ganas karena sudah kenyang.

Kalau dibilang saya skeptis kepada gencatan senjata itu, ya itu terserah Anda sekalian. Perang kemarin kan memang sudah diagendakan he he he he…. Ya Israel menyerang karena masih kepemimpinan Bush. Mereka juga tahu ada kemungkinan Obama akan mengecam perang tersebut, jadi ya….menjelang Obama dilantik, perang berhenti dech… toh daerah kekuasaan sudah bergeser maju agak jauh…..

Kalau Anda merasa saya memberikan tulisan negatif terhadap Israel ya itu terserah Anda. Tapi sebenarnya yang saya kutuk bukan Israel tapi perangnya, yang kebetulan Israel terlibat di dalamnya. Eh sori, ne ada kutipan sedikit:
Al-Baqarah
2:62. Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Meskipun saya tidak terlalu tahu tentang agama, tapi dari tulisan tersebut tampak bahwa siapa saja yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan (mereka) dan mereka tidak perlu bersedih hati. Jadi saya membayangkan jika ada seorang Israel yang baik hati, tentulah Tuhan tetap akan memberikan mereka pahala selayaknya. Jadi sepertinya kita tidak bisa mengutuk semua orang Israel, apalagi sampai merusak bangunan-bangunan yang kita duga milik mereka.

Ne juga ada kutipan:

Al-Hajj
22:39. Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.

22:40. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

Dari kutipan tersebut, saya jadi mikir, kayaknya kita tidak perlu repot-repot merusak gedung atau bangunan atau apa saya yang menjadi milik Israel, karena toh Allah sendiri kalau menginginkan, pastilah sudah rusak dari dulu-dulu..tul gak???

Sepertinya memang Allah menguji iman orang yang beriman kepada-Nya. Kita disakiti, dianiaya, atau diberi perlakuan yang tidak enak, atau mungkin juga saudara-saudara kita. Kita tentu saja harus berempati kepada korban perang itu, dan tentu saja, korban perang pada kedua belah pihak… yup???

O ya balik lagi kepada gencatan senjata. Bukannya berpikiran negatif, tapi gencatan senjata itu sangat mungkin hanya sementara saja. Sementara ya bisa sehari, seminggu, sebulan, setahun atau sewindu. Akan tetapi, jika akar permasalahan tidak terselesaikan, ya perang nanti juga akan ada lagi… duh…. Terus gimana ya??

Mengutip dari nasihat Mario Teguh, sesuatu yang buruk tidak akan memberikan hasil yang baik. Kebaikan berasal dari kebaikan….. waduh…….???

Perang adalah hal yang buruk, jadi tidak akan memberikan hasil kebaikan. Hasil akhirnya adalah korban, kerusakan, fundamentalisme menguat, dan terorisme akan semakin subur…..

Berarti solusi untuk menyelesaikan masalah adalah dengan kebaikan, sehingga hasilnya adalah baik. Tentu saja nasihat sederhana itu sangat sulit untuk kita lakukan. Ketika kita disakiti oleh tetangga kita, ya kita balas dengan menyakitinya, jadilah permusuhan abadi. Tapi, kalau kita bisa legowo, untuk selalu bersikap baik dengan tetangga tersebut, hasilnya mungkin akan berbeda. Kebaikan mungkin akan terbit, kalau pun tidak ada perdamaian dengan tetangga kita, ya….sudahlah, kita mengharap kebaikan dari Allah saja….enak kan????

Perang tetap perang, Israel tetap harus dikutuk karena perang tersebut. Akan tetapi bukan seluruh orang Israel lho… lihat saja di Amerika juga banyak demonstrasi menentang perang. Mudah-mudahan Obama punya resep yang jitu untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah tersebut. Konflik yang berkepanjangan….dan akarnya mungkin egoisme di kalangan penguasa itu. Kalau kita ingat, kemaren-kemaren kan ada perang antara Hamas itu sendiri dengan Hizbullah. Yah… itu juga memprihatinkan……jadi seperti yang dikemukakan oleh Presiden kita SBY bahwa perang di Gaza kemaren adalah perang kedaulatan bukan perang agama. Soalnya kalau perang agama, kenapa Hamas dan Hizbullah kemaren berperang??? Tul gak… jadi ya pliz dech, jangan bawa-bawa agama dalam perang itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan sampaikan komentar Anda Secara Indah