Jumat, 09 Januari 2009

INDAHNYA (TANPA) PEPERANGAN

Anda pernah melihat salah satu film dengan judul DESPERADO yang dibintangi oleh Antonio Banderas. Film itu bercerita tentang seorang pemain gitar yang berubah menjadi mempunyai dendam yang sangat membara terhadap pembunuh kekasihnya yang sangat dicintainyai. Demi memenuhi ambisi dendamnya, pemain gitar tersebut mencari pembunuh kekasihnya, yaitu seorang bos mafia narkotika. Puluhan orang dibunuhnya demi membalas dendam hatinya. Hanya dalam waktu singkat, dirinya dikenal sebagai seorang pembunuh berdarah dingin, padahal sebelumnya, dia adalah seorang pemain gitar yang biasa-biasa saja.

Dalam salah satu dialog, si bintang berkata, “Ternyata jauh lebih mudah untuk menjadi seorang pembunuh dari pada seorang pemain gitar. Jauh lebih mudah memusnahkan dari pada menciptakan!!!!’

Saat ini, sedang terjadi pembunuhan, perusakan dan pembantaian akibat perang di sekitar Jalur Gaza. Yach… bangunan yang telah dibangun dengan perencanan sekian lama telah hancur dalam beberapa hari saja. Seorang manusia, yang telah dipelihara oleh orang tua dan dirinya sendiri selama bertahun-tahun, telah mati hanya dalam waktu beberapa waktu saja.

Stop War!!!! Itu kata seruan yang banyak didengungkan oleh banyak orang. Memang benar, apapun alasannya, perang itu menghancurkan. Belum cukup kah bukti-bukti kehancuran perang di dunia ini. Sang Khalik menciptakan manusia pastilah dengan tujuan agar manusia hidup saling berdampingan dalam perbedaan secara indah.

Serangan Israel ke Jalur Gaza berdalih kedaulatan. Daerah tersebut merupakan tanah nenek moyang mereka, yang sekarang dihuni mayoritas oleh Bangsa Palestina. Apakah hal tersebut merupakan sebuah alasan yang kuat untuk melakukan perang dan pembunuhan????? Tidak adakah cara yang lebih elegan untuk menyelesaikan sebuah konflik yang berkepanjangan??? Kita orang awam hampir pasti tidak tahu langkah penyelesaian konflik Timur Tengah tersebut. Tetapi apakah para pemimpin yang mempunyai amanah dari rakyatnya harus menggunakan perang untuk menyelesaikan konflik tersebut???

Simpati sedalam-dalamnya saya berikan kepada rakyat Palestina dan para korban perang, tetapi ini bukan dukungan terhadap Palestina. Doa saya panjatkan kepada Sang Khalik agar para pemimpin Israel segera sadar bahwa perang bukan alternatif untuk menyelesaikan masalah, dan, ini juga bukan dukungan untuk Israel. Seandainya saja, Israel akhirnya bisa merebut daerah itu, dalam waktu yang cukup lama, gerilyawan Hamas akan melakukan tindakan gerilya yang juga akan memakan korban terus menerus. Sebuah pertumpahan darah akan memicu pertumpahan darah berikutnya.

Kutukan keras layak diberikan kepada Israel yang menyerang warga sipil dan membunuh banyak rakyat yang sebenarnya tidak terlalu mengerti permasalahannya. Akan tetapi, dengan segala hormat, kritikan juga diberikan kepada orang-orang yang menyegel Rumah Makan Waralaba di Indonesia sebagai tindakan protes terhadap serangan Israel. Meskipun mungkin itu ada kaitannya, akan tetapi tindakan tersebut tidak dewasa. Saya sarankan, mulai sekarang, hentikan kebiasaan menggunakan produk-produk yang berbau asing. Gunakan produk dalam negeri. Banyak warung ayam goreng dan bebek goreng yang dimiliki dan dikelola orang Indonesia. Dan para pemerintah, hentikan menjual aset negara kepada pihak asing, dan keluarkan deregulasi yang mendorong kemandirian bangsa dalam segala bidang.

Apapun alasannya, perang tetap menghancurkan!!!!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan sampaikan komentar Anda Secara Indah