Sabtu, 30 Agustus 2008

Saling dan Saling

Suami yang marah kepada istrinya berkata,” Sebagai suami istri kita harus saling menghormati!” Padahal maksudnya adalah ‘kamu harus menghormati saya!’
Istrinya menjawab. “Ya kita memang harus saling mengerti”. Maksudnya adalah ‘saya telah mengerti kamu, tetapi kamulah yang belum mengerti saya’.

Seorang remaja berkata kepada kekasihnya, “Kita harus saling mengerti!” Padahal maksudnya adalah ‘kamu harus mengerti saya!’
Kekasihnya menjawab, “Betul pengertian harus saling terjadi di antara kita”. Penekannya adalah ‘saya telah mengeti kamu, kamulah yang belum mengerti saya’.

Seorang beragama X berkata kepada pemeluk agama Y, “Kita harus saling menghormati sesama pemeluk agama lain yang sedang menjalankan ibadah”. Padahal penekannya adalah ‘Kamu harus menghormati saya ketika sedang menjalankan ibadah’.
Pemeluk agama Y menjawab. “Setuju, kita harus saling toleransi”. Padahal intinya adalah kamu selalu minta saya toleransi, tetapi kamu dan pemelukmu tidak pernah memperhatikan kepentingan agama saya’.

Seorang karyawan berkata kepada rekannya, “Kita harus saling bekerja sama dan saling membantu”. Padahal dalam hatinya berkata, ‘kamu harus membantu saya’.
Rekannya menjawab, “Tepat sekali. Saya setuju”. Padahal maksudnya adalah, ‘sudah berapa kali saya membantu kamu, tetapi kamu tidak pernah membantu saya’.

Seorang buruh berkata kepada bosnya, “Kita harus saling bekerja sama menghadapi kondisi krisis ini”. Padahal maksudnya adalah tolong naikkan gaji saya.
Bosnya menyahut, “Ya kondisi kita memang harus paham dengan kondisi krisis yang melanda. Padahal bos ingin berkata. ‘Makanya kerja yang giat dan jangan minta naik gaji melulu’.
Kasihan kata ‘saling’ yang bermakna adanya timbal balik tetapi lebih sering dipergunakan sebagai pemaksaan kehendak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan sampaikan komentar Anda Secara Indah