Kamis, 04 September 2008

Way to Heaven

AGAMA = WAY TO HEAVEN? NOT WAY TO LIFE


Indonesia sebagai negara yang ‘katanya’ beragama, mempunyai banyak sekali kegiatan keagamaan. Televisi, radio atau mass media yang lain banyak sekali menampilkan topik keagamaan. Acara keagamaan seperti pengajian, kelompok kitab suci, sembahyangan juga banyak sekali. Tetapi, kalau kita cermati, tindakan-tindakan yang bertentangan dengan agama tetap marak dilakukan. Korupsi jalan terus, pungli tiada henti, mental calo, mementingkan kelompok atau golongan, ngrasani orang dan berbagai aktivitas negatif lain berjalan dengan baik-baik saja.
Aneh kan???
Kata orang, itu karena setiap khotbah keagamaan di berbagai acara keagamaan cenderung mengajarkan way to heaven. Yaitu bagaimana cara untuk masuk surga. Tetapi tidak pernah menyampaikan masalah way to life. Atau bagaimana kita bisa hidup berdampingan dan menghargai sesama, dan juga lingkungan. Mengapa belum ada fatwa haram tentang membuang sampah sembarangan, fatwa haram untuk melanggar lampu merah, atau fatwa haram bagi naik sepeda motor tanpa helm. Zinah adalah haram, tetapi yang menanggung akibatnya adalah orang tersebut. Akan tetapi ketika ada korupsi, melanggar lampu merah, membuang sampah ke sungai, maka yang menanggung akibatnya adalah orang banyak.

Note: Diadopsi dari buku Lukisan Kaligrafi oleh Gus Mus.